SpaceX Larang Ukraina Pakai Starlink untuk Serangan Drone ke Rusia, Ini Sebabnya

Jakarta, tjahayatimoer.net - SpaceX mencegah militer Ukraina menggunakan layanan internet satelit Starlink mereka untuk mengendalikan drone dalam perang dengan Rusia.

Layanan internet satelit Starlink, yang menudukung militer Ukraina dengan komunikasi broadband dalam pertahanannya melawan militer Rusia, "tidak pernah dimaksudkan untuk dijadikan senjata," kata Gwynne Shotwell, presiden dan chief operating officer SpaceX, dalam konferensi pers di Washington DC, Rabu, 8 Februari 2023.

"Namun, Ukraina telah memanfaatkannya dengan cara yang tidak disengaja dan bukan bagian dari kesepakatan apa pun," katanya.

Berbicara kemudian dengan wartawan, Shotwell merujuk pada laporan bahwa militer Ukraina telah menggunakan layanan Starlink untuk mengendalikan drone.

Ukraina telah menggunakan pesawat tak berawak secara efektif untuk melihat posisi musuh, menargetkan tembakan jarak jauh dan menjatuhkan bom.

"Ada hal-hal yang bisa kita lakukan untuk membatasi kemampuan mereka melakukan itu," katanya. "Ada hal-hal yang bisa kita lakukan, dan telah dilakukan."

Shotwell menolak untuk mengatakan tindakan apa yang diambil SpaceX.

Menggunakan Starlink dengan drone melampaui ruang lingkup perjanjian yang dimiliki SpaceX dengan pemerintah Ukraina, kata Shotwell, menambahkan kontrak itu dimaksudkan untuk tujuan kemanusiaan seperti menyediakan internet broadband ke rumah sakit, bank, dan keluarga yang terkena dampak invasi Rusia.

"Kami tahu militer menggunakannya untuk komunikasi, dan tidak apa-apa," katanya. "Tapi niat kami bukan untuk membuat mereka menggunakannya untuk tujuan ofensif."

SpaceX secara pribadi telah mengirimkan truk terminal Starlink ke Ukraina, memungkinkan militer negara itu untuk berkomunikasi dengan menyambungkannya dan menghubungkannya dengan hampir 4.000 satelit yang telah diluncurkan SpaceX ke orbit rendah Bumi sejauh ini.

Pemerintah termasuk Amerika Serikat dan Prancis telah membayar pengiriman terminal Starlink lainnya selain yang didanai secara pribadi oleh SpaceX.

Rusia telah berusaha untuk menghentikan sinyal Starlink di wilayah tersebut, meskipun SpaceX membalas dengan memperkuat perangkat lunak layanan tersebut, kata Elon Musk, kepala eksekutif perusahaan tersebut.

Ditanya apakah SpaceX telah mengantisipasi penggunaan Starlink untuk tujuan ofensif di Ukraina ketika memutuskan untuk mengirim terminal ke zona konflik, Shotwell mengatakan, "Kami tidak memikirkannya. Saya tidak memikirkannya. Tim Starlink kami mungkin sudah, saya tidak."

Starlink mengalami pemadaman layanan di Ukraina akhir tahun lalu, karena alasan yang tidak dijelaskan SpaceX.

Ditanya apakah pemadaman itu terkait dengan upaya SpaceX untuk mengekang penggunaan ofensif Starlink, Shotwell mengatakan, "Saya tidak ingin menjawabnya karena saya tidak yakin saya tahu jawabannya." (Red.Sl)

Posting Komentar

0 Komentar