Semeru Masih Dalam Status Siaga! BPBD 'Waspada Awan Panas'.

    


Lumajang,  tjahayatimoer.net - Gunung Semeru mengalami erupsi dengan luncuran awan panas guguran (APG) sejauh 6 kilometer pukul 12.42 WIB, Minggu (5/2/2023). Setelah erupsi, angin berembus cukup kencang di sekitar lereng Semeru.

Meski begitu, Gunung Semeru masih di level 3 atau siaga. Berdasarkan laporan periodik pos pengamatan Gunung Semeru hari ini, Senin (6/2/2023) pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Semeru mengalami 21 kali letusan, guguran 2 kali dan tektonik jauh 2 kali.

"Gunung Semeru kondisinya masih fluktuatif. Status Gunung Semeru hingga kini masih level 3 atau siaga," ujar Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo kepada Awak Media di kantornya.

Petugas mengimbau warga tidak beraktivitas di sisi tenggara di sepanjang besuk kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Selain itu menjauhi jalur aliran lahar sejauh 500 meter dari sungai. Warga juga mewaspadai potensi banjir awan panas guguran, guguran lava dan banjir lahar di sepanjang aliran sungai.

"Kami mengimbau kepada warga untuk mewaspadai potensi banjir awan panas guguran, guguran lava dan banjir lahar di sepanjang aliran sungai " pungkasnya.

Sebelumnya, usai erupsi Gunung Semeru dengan luncuran APG sejauh 6 kilometer pada 12.42 WIB, hujan abu mengguyur sejumlah daerah di Lumajang. Akibat APG yang terpantau dengan tinggi kolom abu 1.500 meter di atas puncak Semeru, ada 2 kecamatan di Lumajang yang terdampak hujan abu.

Berdasarkan informasi dari BPBD Lumajang hujan abu vulkanik terjadi di sejumlah desa yang ada di 2 kecamatan di lereng Gunung Semeru. Yakni Kecamatan Senduro dan kecamatan Gucialit.

"Akibat APG Gunung Semeru mengarah ke utara, ini mengakibatkan hujan abu di 2 kecamatan yakni Kecamatan Senduro dan Gucialit," ujar Supervisor Pusdalops BPBD Lumajang Kustari Sumardi kepada Awak Media, Minggu (5/2/2023).

(red.Df)

Posting Komentar

0 Komentar