Jakarta, tjahayatimoer.net - Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori menjelaskan kenaikan harga gabah atau beras sebetulnya memiliki siklus tersendiri. Ia menjelaskan pada Oktober sampai Januari ini, Indonesia sedang mengalami masa panceklik sehingga harga beras dan gabah naik.
Sementara itu, pada Februari ini panen raya sebetulnya sudah mulai terjadi, namun hasil panen masih menjadi rebutan penggilingan padi maupun pedagang beras sehingga harganya masih tinggi. "Jadi, kemungkinan harga gabah dan beras baru akan mulai turun itu akhir Februari atau awal Maret," kata Khudori saat dihubungi Tempo pada Senin, 13 Februari 2023.
Pasalnya, kemungkinan pada akhir Februari atau awal maret sudah terjadi puncak panen raya. Khudori merujuk pada data Badan Pusat Statisti (BPS) yang menunjukan produksi beras pada Januari 2023 mencapai 1,5 juta ton atau minus 1,2 juta ton. Sedangkan pada Februari, diperkirakan produksi mencapai 3,2 juta ton atau surplus sebanyak 0,7 juta ton. Kemudian pada Maret, produksi mencapai 5,9 juta ton atau surplus sekitar 3,5 juta ton.
"Mengacu pada data ini puncak panen raya terjadi Maret," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam setahun ada tiga pola panen yang hampir ajek di Indonesia. Apabila tidak ada anomali iklim, panen raya berlangsung pada Februari hingga Mei, kemudian panen gadu terjadi pada Juni sampai September, dan paceklik pada Oktober-Januari.
Produksi terbesar saat panen raya, yakni 60-65 persen dari produksi nasional. Karena hasil produksi pada saat panen besar, bahkan melebihi kebutuhan konsumsi bulanan sebesar 2,5 juta ton beras, harga gabah dan beras akan cenderung turun. Sebaliknya, di musim paceklik harga gabah dan beras naik.
Tetapi, ia menjelaskan harga beras tak bisa langsung turun pada Februari ini karena hasil panen masih diperlukan untuk mengisi pipa distribusi yang memang tak terisi penuh saat paceklik. "Dengan memahami itu, bisa dimaklumi saat ini harga masih tinggi," tuturnya.
Adapun harga beras saat ini berdasarkan data terakhir laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada Senin, 13 Februari 2023, harga beras kualitas medium I mencapai Rp 13.100 per kilogram dan beras kualitas medium II sebesar Rp 12.950 per kilogram. Angka itu masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) beras medium, yakni Rp 9.450 per kilogram.
Di Jakarta sendiri, situs Informasi Pangan Jakarta mencatat harga beras medium atau IR III mencapai Rp 10.552 per kilogram. Sedangkan beras IR I sebesar Rp 12.128 per kilogram, beras Muncul I Rp 12.792 per kilogram, beras premium atau Setra I Rp 13.256 per kilogram, dan beras pera Rp 14,016. (Red.Sl)
0 Komentar