Pasuruan, tjahayatimoer.net - Sejumlah desa di tiga kecamatan Kabupaten Pasuruan banjir. Selain merendam permukiman banjir juga menyebabkan jalan akses antar kecamatan lumpuh.
Banjir di wilayah Kecamatan Rejoso, Winongan dan Grati terjadi sejak Jumat (10/2/2023) dan semakin parah pada hari ini. Banjir terjadi akibat hujan lebat dan lama selama 2 hari terakhir. Hal itu menyebabkan Sungai Rejoso dan sungai-sungai kecil meluap.
Kondisi banjir paling parah di Desa Kedawungkulon dan Desa Kedawungwetan, Kecamatan Grati. Banjir di dua desa ini mencapai 1,5 meter. Puluhan rumah terendam air bercampur lumpur.
Jalan penghubung antar kecamatan yang ada di dua desa ini juga terendam hingga sepaha orang dewasa. Jalan yang juga merupakan akses alternatif dari jalur pantura menuju Kecamatan Winongan arah ke Purwosari hingga Malang ini lumpuh total. Jalan itu tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor.
"Sejak kemarin banjirnya. Sekarang tambah tinggi," kata salah satu warga Desa Kedawungkulon, Ida, Sabtu (11/2/2023).
Selain melimpahkan transportasi, banjir juga melumpuhkan semua aktivitas warga baik ekonomi, sosial maupun pendidikan. "Ya nggak bisa ngapa-ngapain. Ini saja was-was semakin tinggi airnya," imbuh Ida.
Di Kecamatan Rejoso, banjir paling parah di Desa Sadengrejo dan Toyaning. Sedangkan di Kecamatan Winongan, banjir di Desa Prodo, Winongan Kidul, Bandaran, Winongan Lor dan Desa Lebak. Ketinggian air bervariasi, mulai 20 hingga 70 cm.
"Banjir sejak kemarin belum surut," kata Marsudi, seorang warga.
(red.Df)
Banjir di wilayah Kecamatan Rejoso, Winongan dan Grati terjadi sejak Jumat (10/2/2023) dan semakin parah pada hari ini. Banjir terjadi akibat hujan lebat dan lama selama 2 hari terakhir. Hal itu menyebabkan Sungai Rejoso dan sungai-sungai kecil meluap.
Kondisi banjir paling parah di Desa Kedawungkulon dan Desa Kedawungwetan, Kecamatan Grati. Banjir di dua desa ini mencapai 1,5 meter. Puluhan rumah terendam air bercampur lumpur.
Jalan penghubung antar kecamatan yang ada di dua desa ini juga terendam hingga sepaha orang dewasa. Jalan yang juga merupakan akses alternatif dari jalur pantura menuju Kecamatan Winongan arah ke Purwosari hingga Malang ini lumpuh total. Jalan itu tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor.
"Sejak kemarin banjirnya. Sekarang tambah tinggi," kata salah satu warga Desa Kedawungkulon, Ida, Sabtu (11/2/2023).
Selain melimpahkan transportasi, banjir juga melumpuhkan semua aktivitas warga baik ekonomi, sosial maupun pendidikan. "Ya nggak bisa ngapa-ngapain. Ini saja was-was semakin tinggi airnya," imbuh Ida.
Di Kecamatan Rejoso, banjir paling parah di Desa Sadengrejo dan Toyaning. Sedangkan di Kecamatan Winongan, banjir di Desa Prodo, Winongan Kidul, Bandaran, Winongan Lor dan Desa Lebak. Ketinggian air bervariasi, mulai 20 hingga 70 cm.
"Banjir sejak kemarin belum surut," kata Marsudi, seorang warga.
(red.Df)
0 Komentar