Menjelang Pemilu 2024, Pakar Beberkan Strategi Agar Parpol Bisa Gaet Anak Muda

Jakarta, tjahayatimoer.net - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, membeberkan sejumlah cara agar partai politik bisa sukses mendulang dukungan dari anak muda menjelang Pemilu 2024. Menurut data Lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS), pada 2024 jumlah pemilih anak muda mencapai 60 persen sehingga menjadi lumbung suara potensial bagi banyak partai politik. 

Namun, Adi menyebut tingginya jumlah suara pemilih itu juga diiringi dengan munculnya sikap keengganan mereka berpartisipasi dalam politik. 

"Kenapa anak muda itu alergi dengan partai? Karena mereka tidak dijamah, tidak diikutsertakan," kata Adi dalam diskusi memperingati hari lahir (harlah) ke-50 PPP di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 5 Februari 2023.

Untuk menggaet suara anak muda agar mereka mau berpartisipasi dalam politik, Adi menyebut parpol perlu membuat golongan muda menyadari segala aspek kehidupan dikendalikan oleh parpol. Adi mencontohkan untuk menjadi Komisioner KPU, seseorang harus mendapatkan persetujuan dari Komisi II DPR RI yang isinya merupakan anggota parpol. 

"Teman-teman di sini ingin menjadi Komisioner KPU, KPU kan dianggap institusi setengah dewa, tapi KPU dan Bawaslu itu yang menjadikannya Komisi II DPR," kata Adi. 

Selain itu, Adi menyebut saat ini semua kepala daerah dikendalikan oleh parpol. Ia mengungkapkan hampir tidak mungkin menjadi seorang pejabat di negara ini tanpa melalui jalur parpol. 

PPP Incar Suara Anak Muda

Sekjen Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Thobahul Aftoni dalam diskusi itu mengatakan pihaknya menyasar suara anak muda pada Pemilu 2024. Ia bahkan menyebut partainya itu siap menjadi wadah gagasan dari anak muda.

"Kami mengajak pemuda bersama PPP berjuang, berjihad melalui jalur konstitusi, kita menangkan PPP dengan dukungan pemuda," kata Thobahul. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menyebut jumlah pemilih muda bakal mencapai 60 persen pada Pemilu 2024. Oleh karena itu, Jokowi menekankan pentingnya parpol untuk menggaet pemilih muda mulai sekarang. 

"Dan pasar segmen sebesar itu, itu lah yang memang harus disasar dan didapatkan," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan dalam menggaet pemilih muda, parpol harus membuat isu-isu yang menarik. Ia bahkan meminta parpol mencontoh dirinya saat maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2014. 

"Artinya, isu-isu yang mau kita angkat ini harus pas dengan keinginan pemilih 17-39 tadi. Isu-isunya apa? Bro dan sis jauh lebih tahu dibanding saya. Jangan mengangkat isu-isu yang tidak disukai anak-anak muda kita," kata Jokowi. (Red.Sl)

Posting Komentar

0 Komentar