Masjid Al Jabbar Bandung: Dibangun Sejak 2017, Habiskan Dana Rp 1 Triliun

 

Jakarta, tjahayatimoer.net - Kendati melahirkan sejumlah polemik terkait dana fantastis, Masjid Al Jabbar Bandung tidak hanya menjadi ikon provinsi Jawa Barat. Namun juga menarik kehadiran wisatawan dari luar daerah hingga mancanegara. Sebab, tempat ibadah umat Islam ini juga digadang-gadang bertransformasi menjadi objek wisata religi baru. Lantas, bagaimana sejarah dan profil Masjid Al Jabbar Bandung?

Lokasi Masjid Al Jabbar Bandung

Masjid Raya Al Jabbar terletak di Jalan Cimincrang Nomor 14 Kelurahan Cimenerang Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. Buka setiap hari dari pukul 03:l.00 WIB sampai 20.00 WIB.

Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Terapung Gedebage ini berdiri di atas lahan seluas 25 hektare. Daya tampungnya mencapai 10.000 jemaah di dalam ruangan (indoor) serta 20.000 jemaah di area plaza.

Rute ke Masjid Al Jabbar Bandung

Berdasarkan informasi dari Instagram @masjidrayaaljabar, masjid ini dapat dijangkau dengan melalui dua jalur, yakni:

1. Dari Jalan Cimencrang khusus motor dan mobil (kendaraan kecil) bisa mengambil jalan lurus ke Rancanumpang.

2. Bagi kendaraan besar seperti bus dan mobil bak tertutup, dari arah Cimencrang setelah rel kereta api, diharuskan belok kiri ke Jalan Gedebage Selatan.

Profil Masjid Al Jabbar Bandung

Pembangunan Masjid Al Jabbar berawal dari usulan ide Gubernur Jawa Barat, yakni Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung periode 2016. Pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut memberi saran kepada Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat sebelumnya) untuk membangun masjid raya provinsi. Sebab, selama bertahun-tahun, Jabar memanfaatkan Masjid Agung Bandung.

Sementara itu, Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penganut agama Islam terbanyak di Indonesia. Dikutip dari Instagram @masjidrayaaljabar, dengan rencana pendirian Masjid Al Jabbar, diharapkan menjadi ikon kokohnya nilai religius provinsi Jabar, seperti halnya Masjid Istiqlal di Jakarta dan Masjid Kubah 99 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Pada 2015 sampai 2017, Kang Emil mulai merancang desain Masjid Al Jabbar dan melakukan pembebasan lahan. Tepat 29 Desember 2017, seremonial peletakan batu pertama menjadi momentum awal mula pembangunan masjid ini. Berikut rincian tahapan pembangunan dari masjid raya provinsi Jawa Barat.

1. Tahap I (2018) : membuat bangunan utama seluas 99 x 99 meter, penutup kubah utama dengan 6.136 kaca, penyusunan kaca seperti sisik ikan, pemasangan 88 kanopi, rangka minaret setinggi 99 meter, plaza luar dan instalasi WTP (water treatment plant)

2. Tahap II (2019) : membuat struktur jembatan, kolam reflektif, plaza bundar, pemasangan keramik lantai dasar, plafon, perbaikan ramp bagi jamaah difabel, site development, talang air hujan, AC dan sprinkler, sewage pit serta backup genset

3. Tahap III (2020) : melakukan overstek plaza depan, galian tanah, sheet pile, rumah pompa, oprit jembatan, pemasangan penutup plat lantai, pematangan lahan, pengerasan jalan betos, sanitasi dan air serta pemasangan pintu dan jendela

4. Tahap IV (2021-2022) : pembangunan masjid (lantai, pencahayaan, plafon, minaret, outdoor, sound system, dan artwork), interior Ma’rodh (struktur, interior, multimedia, dan MEP), serta landscape (taman, tapak, sanitasi, MEP dan menara pandang)

Meski sempat terhalang pandemi Covid-19 yang berujung pada keterlambatan target pembangunan, Masjid Al Jabbar Bandung mulai beroperasi pada 30 Desember 2022. Masjid yang berdiri di atas kolam retensi (embung) ini disebut membutuhkan anggaran fantastis hingga Rp 1 triliun dan sempat menimbulkan kontroversi.

Fasilitas Masjid Al Jabbar

Selain menjadi tempat ibadah umat Islam, ikon provinsi Jawa Barat ini menawarkan sejumlah fasilitas menarik, antara lain:

1. Ma’rodh

Ma’rodh merupakan ruang pameran atau museum ekshibisi yang digagas oleh arsiteknya sendiri, Ridwan Kamil. Tujuannya supaya Masjid Al Jabbar Bandung tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi menyediakan layanan edukasi dan sosial.

“Kami berharap jemaah datang untuk bermunajat, bersholawat, sholat, pulang dapat ilmu sejarah (Islam)”, kata Kang Emil saat peresmian Masjid Al Jabbar Bandung, Jumat, 30 Desember 2022.

2. Taman Tematik 25 Nabi dan Rasul

Masjid kebanggaan warga Jawa Barat ini juga memiliki interior dan artwork yang menggambarkan identitas seluruh provinsi di Indonesia bekerja sama dengan para pengrajin untuk mendesain visual Masjid Al Jabbar. Masjid ini juga memberikan sentuhan edukasi tentang para nabi sehingga dapat menjadi destinasi wisata. "Ada taman yang bercerita 25 Nabi dan Rasul. Ada tulangnya ikan paus, (dari kisah) Nabi Yunus, ada perahu Nabi Nuh”, kata Ridwan Kamil yang dikutip dari laman resmi jabarprov.go.id. (Red.Sl)

Posting Komentar

0 Komentar