Lahan Pertanian Semakin Menyempit, Bupati Arifin Ajak Tekan Biaya Produksi.

  


Trenggalek, tjahayatimoer.net - Menghadiri labuh panen di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin mengajak petani untuk mau menekan biaya produksi. Hal ini dikarena lahan pertanian milik petani semakin menyempit. 


Petani yang dulunya memiliki lahan yang luasnya lumayan, karena diwariskan kepada anaknya maka lahan tersebut semakin berkurang. Luasan lahan itu berkurang karena harus dibagi sesuai jumlah anak. Kemudian dari anak nantinya diturunkan ke anaknya lagi, belum lagi yang dijual dan yang lainnya. 


"Jalan keluarnya agar ada untungnya petani harus menekan biaya produksi, harus rendah dan harus murah," tutur Mas Ipin dalam labuh panen, Rabu (15/2). 



Supaya murah, sambungnya menambahkan "kalau ikut kelompok, petani bisa mendapatkan subsidi. Kemudian bila subsidinya kurang petani bisa membuat pupuk dan pestisida sendiri," Imbuhnya. 


Petani yang belum bisa membuat pupuk dan pestisida organik dari bahan limbah sekitar bisa mengajukan, biar nanti Dinas Pertanian yang menjadwalkan untuk memberikan pelatihan kepada petani untuk bikin sendiri. Dengan begitu biaya produksi menjadi murah, sehingga beban mereka semakin ringan. 


Berkesempatan menyampaikan keluh kesah kepada Bupati Trenggalek, Bendahara Kelompok Tani (Poktan) Subur Makmur, Suwito berkeluh kesah selain pupuk terkait hama tikus dan burung. "Kami minta bantuan pemerintah  karena kami sering merugi karena hama tersebut," ucapnya. 


Menyikapi hama burung dan tikus ini, Poktan Subur Makmur meminta rumah rumahan burung hantu yang bisa menjadi predator bagi hama tikus dan burung. Selain rumah burung predator beberapa usulan juga disampaikan, guna memfasilitasi kelompok tani di Dusun Gondangrejo, Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan RT. 28 RW. 12.


Antusias masyarakat sangat luar biasa menyambut kedatangan bupatinya, guna menandai dimulainya panen raya padi di Dusun Gondangrejo(yunus)

Posting Komentar

0 Komentar