Korban Tewas Badai Gabrielle Jadi 9 Orang, Ribuan Warga Selandia Baru Masih Hilang

 

 

Jakarta, tjahayatimoer.net - Korban tewas di Selandia Baru akibat Badai Gabrielle naik menjadi sembilan orang pada Sabtu 18 Februari 2023, saat upaya pemulihan dan pembersihan berlanjut di Pulau Utara. Selain korban tewas, ribuan orang dilaporkan masih hilang.

Hampir 5.000 orang pada Jumat malam dilaporkan hilang sejak topan melanda, kata pihak berwenang pada Sabtu, sementara 885 orang lainnya telah ditemukan. Polisi yakin banyak warga yang dilaporkan hilang tidak memiliki akses ke jaringan komunikasi, karena sekitar 62.000 properti tetap tanpa aliran listrik.

Pada hari ini, polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki kematian di wilayah Hawke's Bay yang terpukul parah, di pantai timur Pulau Utara. “Seorang warga diyakini telah meninggal dalam keadaan yang berkaitan dengan Badai Gabrielle, sehingga jumlah korban tewas menjadi sembilan orang.”

Gabrielle menghantam Selandia Baru pada Ahad lalu di wilayah paling atas Pulau Utara, sebelum menelusuri pantai timur, menyebabkan kerusakan yang meluas.

Badai menerjang kota-kota, menghanyutkan pertanian, jembatan dan ternak serta menyebabkan rumah-rumah yang terendam, dan membuat orang-orang terdampar di atap rumah.

Perdana Menteri Chris Hipkins pada Jumat menyebut Gabrielle sebagai bencana alam terbesar yang melanda Selandia Baru abad ini. Ia memperingatkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena para kru melakukan kontak dengan ratusan komunitas yang terputus.

Hampir 2.000 orang tetap berada di pusat-pusat evakuasi di Hawke's Bay, sementara kemungkinan hingga 1.000 orang di wilayah tersebut masih berada di luar jangkauan layanan darurat, lapor New Zealand Herald.

Di sebelah utara Hawke's Bay, di Tairwhiti Gisborne, pengawas kelompok Pertahanan Sipil Ben Green mengatakan "masih ada jalan panjang sebelum semua orang ditemukan, apakah kebutuhan mereka terpenuhi dan semua orang terhubung sekali lagi".

“Kami fokus untuk mengamankan pasokan air yang dapat diandalkan, menjangkau orang-orang yang terisolasi dan membangun kembali koneksi telepon dan internet,” katanya.

Dua kamar mayat sementara telah didirikan di wilayah Hawke's Bay, yang sebagian besar pedesaan tetapi mencakup kota Napier, Hastings, dan Wairoa. Bencana itu terjadi setelah kota terbesar di Selandia Baru, Auckland, bulan lalu dilanda hujan lebat yang memicu banjir, menewaskan empat orang. (Red.Df)

Posting Komentar

0 Komentar