HEROIK,Tukang Bentor Tambal Lubang Jalan Dengan Modal Sendiri.

   


 Lamongan,  tjahayatimoer.net - Tukang becak motor (bentor) Lamongan ini melakukan hal yang luar biasa dengan peralatan seadanya dan modal sendiri. Ia menambal lubang di jalan penghubung Kecamatan Deket dengan Kecamatan Karangbinangun karena merasa sudah cukup lama kerusakan jalan itu tidak dapat perhatian dari pemerintah.

Pria itu bernama Gufron (62), warga Dusun Keputran, Desa Dinoyo, Kecamatan Deket, Lamongan. Bila Anda kebetulan lewat sepanjang jalan itu dan melihat Gufron sedang menambal lubang jalan, coba perhatikan peralatan apa saja yang ia gunakan.

Bahan dan peralatan yang ia gunakan benar-benar seadanya. Hanya berbekal sebuah palu, batu pasir kerukan aspal, serta sebotol solar yang ia sisihkan dari bahan bakar bentor yang dia beli dengan uang dari kantongnya sendiri.

Dengan peralatan yang sederhana itulah Gufron menyusuri sepanjang jalan itu mencari lubang yang perlu ditambal selagi menarik bentor atau sedang mengantar penumpang.

"Sudah 3 hari ini saya melakukan ini (menambal jalan)," kata Gufron, Kamis (1/2/2023).

Tiga hari terakhir ia berangkat dari rumah untuk mencari peruntungan dari bentor miliknya sambil membawa karung berisi kerukan aspal yang ia letakkan di bagian belakang bangku penumpang, serta palu. Botol solar itu setiap hari dia bawa sebagai cadangan untuk bahan bakar bentornya.

Begitu dirinya melihat lubang jalan, bila tidak sedang mengantar penumpang, ia akan menghentikan laju bentornya lalu turun dan mulai melakukan aksi menambal jalan.

Pertama-tama ia bubuhkan kerukan aspal yang dia simpan dalam karung ke lubang yang dia temukan. Selanjutnya ia padatkan kerukan aspal itu serta meratakannya dengan palu hingga dengan sandalnya. Kemudia ia guyur kerukan aspal itu dengan solar yang dia bawa agar merekat.

Gufron ikhlas melakukan pekerjaan itu karena mengaku memiliki banyak waktu. Selain itu, dia menganggap lubang di sepanjang jalan itu sebenarnya tidak terlalu banyak sehingga dia merasa mampu melakukannya sendiri.

"Tidak apa-apa, saya melakukan ini karena ada waktu longgar, lubang-lubangnya juga tidak banyak kok," kata Gufron.

Pria itu tergerak melakukan pekerjaan mulia itu karena melihat bahwa meski jalan itu tidak terlalu lebar tapi lubang yang muncul sudah cukup dalam hingga membahayakan pengendera sepeda motor yang bisa-bisa terjatuh.

Tidak hanya itu, saat malam sepanjang jalan itu kurang penerangan. Serta pada saat terjadi hujan, lubang-lubang jalan itu tergenang air sehingga tidak terlihat oleh pengendara.

"Selain karena ada lubang di jalan yang bisa membahayakan pengguna jalan, penerangan jalan juga minim sehingga gelap," akunya.

Dia pun mengungkapkan alasan Gufron hingga dirinya enggan menunggu kebijakan pemerintah untuk menambal jalan itu. Ia melakukannya bukan untuk membantu pemerintah, tetapi demi keselamatan putrinya.

"Saya melakukan ini terutama demi putri saya yang bekerja di Kota Lamongan agar tidak jatuh saat lewat," ungkap Gufron.

Gufron khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat putrinya berangkat atau pulang kerja, terutama di malam hari atau pada saat situasi sedang hujan hingga lubang itu tergenang.

"Saya takut kalau nanti lubang-lubang itu akan membuat anak saya terjatuh, kalau itu terjadi kan saya sendiri yang susah," imbuhnya.(red.Df)

Posting Komentar

0 Komentar