Jakarta, tjahayatimoer.net - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kenaikan harga beras yang terjadi di seluruh provinsi Indonesia. Hal ini menyita perhatiannya karena harga beras termasuk komponen yang cukup besar dalam mempengaruhi laju inflasi secara keseluruhannya.
Oleh sebab itu, pemerintah menggencarkan operasi pasar di tiap daerah agar harga beras dapat kembali stabil. Hal itu di antaranya disampaikan Jokowi saat mengecek harga pangan pokok di Pasar Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis pekan lalu, 2 Februari 2023.
Berikut ini sejumlah langkah yang diambil Jokowi untuk mengatasi lonjakan harga beras dan perkembangan hasilnya.
1. Perintahkan operasi pasar besar-besaran
Untuk meredam kenaikan harga beras lebih jauh dan mencegahnya berdampak serius terhadap inflasi, Jokowi memerintahkan Perum Bulog untuk melakukan operasi pasar di seluruh provinsi. Tapi hingga awal Februari ini, harga bahan pokok ini baru turun sedikit.
"Tapi baru turunnya sedikit minggu-minggu. Ini terus kita lakukan operasi pasar," ujar Jokowi saat mengecek harga pangan pokok di Pasar Baturiti, pekan lalu.
Sebelumnya Jokowi telah mengingatkan Perum Bulog untuk mengendalikan harga beras yang meningkat di 79 daerah. “Saya dua hari lalu memperingatkan Bulog untuk masalah ini karena di lapangan 79 daerah beras mengalami kenaikan yang tidak sedikit,” kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan FKPD se-Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Selasa 17 Januari 2023.
2. Minta kepala daerah hingga BI blusukan ke pasar
Selain ke Bulog, Jokowi juga meminta kementerian dan lembaga non-kementerian terkait hingga kepala daerah dan Bank Indonesia (BI) untuk terus memantau harga barang dan jasa di lapangan. Kepala negara ingin tiap jajaran pemerintah dan BI memiliki sistem deteksi dini terkait potensi kenaikan harga barang dan jasa, termasuk upaya mitigasi.
“Sehingga selalu terdeteksi sedini mungkin sebelum kejadian besarnya itu datang, biar bisa kita kejar dan antisipasi,” ujar Jokowi pada pertengahan Januari 2023.
Kepala Negara juga meminta seluruh pemerintah daerah mulai dari gubernur hingga wali kota dan bupati untuk rajin memantau harga kebutuhan pokok di lapangan.
"Tolong Bupati, Wali Kota, Gubernur, sering-sering masuk pasar, cek betul di lapangan apakah data yang diberikan itu sesuai dengan fakta-fakta di lapangan," kata Jokowi saat membuka acara Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda di SICC, Sentul, Selasa 17 Januari 2023.
3. Februari mulai panen
Jokowi saat mengecek sejumlah harga komoditas di Pasar Sentul, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada awal Januari 2022 lalu, mengakui adanya kenaikan harga beras. Namun ia optimistis harga beras bakal berangsur turun seiring masa panen yang dimulai pada bulan Februari.
Meski harga beras masih naik, Jokowi berharap stabilitas harga bahan pokok dapat terjadi di pasar-pasar lain di Tanah Air. “Kita harapkan stabilitas seperti ini tidak hanya terjadi di Yogya saja tetapi juga di pasar-pasar di provinsi yang lain," kata
Apalagi aktivitas perdagangan, menurut Kepala Negara, bisa kembali semarak setelah pemerintah mencabut kebijakan PPKM. “Kita harapkan itu, kan baru aja kan (PPKM), baru seminggu dua minggu, saya kira efeknya akan kelihatan nanti di bulan Februari,” ujarnya.
4. Kenaikan harga beras picu inflasi
Kekhawatiran Jokowi soal lonjakan inflasi terkonfirmasi ketika Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka inflasi sebesar 0,34 persen pada Januari 2022 (month-to-month/mtm). Inflasi terjadi akibat kenaikan harga makanan minuman (khususnya beras) dan tembakau.
Capaian tersebut membuat angka inflasi dari tahun ke tahun (year-on-year) menjadi 5,28 persen jika dibandingkan dengan Januari 2022. "Pada Januari 2023 terjadi inflasi 0,34 persen secara bulanan (mtm). Inflasi ini relatif lebih rendah dibandingkan Januari 2022 sebesar 0,56 persen," ujar Kepala BPS Margo Yuwono, Senin 2 Januari 2023.
Tak hanya itu, Margo menuturkan komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara bulanan, antara lain beras, cabai merah, ikan segar, cabai rawit dan rokok kretek filter. Inflasi beras pada Januari 2023 sebesar 2,34 telah memberikan andil 0,07 persen, lebih tinggi dari Desember 2022 yg inflasinya 2,30 persen," tuturnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, rata-rata harga beras medium per Ahad, 5 Februari 2023 berada di kisaran Rp 11,000 per kilogram. Sedangkan harga beras premium mencapai lebih dari Rp 13.000 per kilogram. Adapun HET di level konsumen sebesar Rp 9.450 per kilogram.
Sementara Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional menunjukkan harga beras medium per 5 Februari 2023 mencapai Rp 11.740 per kilogram. Harga beras medium tercatat naik 0,69 persen dibandingkan pekan lalu. Sementara itu, harga beras premium mencapai Rp 13.460 per kilogram. Harga beras premium juga naik sebesar 1,2 persen. (Red.Sl)
0 Komentar