Gunung Bromo Mengalami Peningkatan Aktifitas, PVMBG Peringatkan Warga Dan Wisatawan.

   


 Probolinggo,  tjahayatimoer.net - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat terjadinya peningkatan aktivitas Gunung Bromo. PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas warga dan wisatawan yang memasuki radius 1 kilometer dari kawah gunung setinggi 2.329 mdpl itu.

Meski mencatat adanya peningkatan aktivitas, PVMBG Badan Geologi memastikan bahwa hingga Sabtu pagi pukul 08.00 WIB tingkat aktivitas Gunung Bromo masih berada pada Level II (Waspada).

"Hasil evaluasi secara menyeluruh tingkat aktivitas Gunung Bromo hingga pukul 08.00 WIB masih Level II (Waspada). Namun ada rekomendasi yang disesuaikan potensi ancaman bahaya terkini. Pertama masyarakat di sekitar Gunung dan pengujung/wisatawan/pendaki tidak memasuki areal kawah radius 1 km dari kawah aktif," ujar Plt Kepala Badan Geologi M Wafid melalui keterangan tertulis yang dipantau oleh Awak Media pada Sabtu (4/2/2023).


Tidak hanya itu, PVMBG Badan Geologi juga menyampaikan rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Bromo baik pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Bromo agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

"Rekomendasi itu mengingat erupsi terakhir Gunung Bromo terjadi pada Juli 2019. Pada 2019 itu erupsi yang terjadi adalah erupsi freatik yang tanpa didahului peningkatan kegempaan secara signifikan," kata Wafid.

Selain itu, Badan Geologi juga merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah, BPBD di kabupaten setempat agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

"Atau bisa langsung berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di nomor (022) 7272606 di Bandung, Jawa Barat," ujar Wafid. "Informasi perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Bromo bisa dipantau melalui aplikasi Magma Indonesia atau pada website magma.esdm.go.id."

Sebelumnya, PVMBG menyatakan terjadinya peningkatan aktivitas Gunung Bromo melalui teramatinya sinar api dari dalam kawah Gunung Bromo. Sinar api dari kawah itu teramati pada Jumat (3/2/2023) malam pukul 21.14 WIB secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Bromo.

Tidak hanya sinar api dari kawah, Wafid menyebutkan bahwa bau belerang juga tercium cukup kuat dari bibir kawah serta terdengar suara gemuruh yang berasal dari kawah tersebut.

Bukan hanya itu saja, peningkatan aktivitas Gunung Bromo juga ditandai dengan teramatinya asap dari dalam kawah selama sepekan terakhir. Asap itu terpantau berwarna putih tipis hingga tebal.

"Asap kawah dalam 1 minggu terakhir teramati berwarna putih tipis hingga tebal dengan ketinggian 50-900 meter dari puncak," katanya. "Selain itu, vegetasi pada dinding kaldera sebelah timur berwarna kuning dan mengering akibat paparan asap kawah Gunung Bromo."

Gunung Bromo adalah gunung api kerucut cinder yang berada dalam Kaldera Tengger dengan ketinggian mencapai 2.329 meter dari permukaan laut (mdpl). Secara administratif gunung api ini berada di 4 wilayah kabupaten. Yakni Probolinggo, Malang, Pasuruan, dan Lumajang.(red.Df)

Posting Komentar

0 Komentar