Jakarta, tjahayatimoer.net - Arab Saudi akan mengirimkan dua astronautnya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Pengiriman dua astronaut Saudi itu dijadwalkan pada kuartal kedua tahun 2023 ini.
Itu akan menjadi momen pertama bagi Saudi untuk mengirimkan para astronautnya ke ISS, yang selama ini hanya dihuni para astronaut Amerika Serikat (AS), Jepang dan negara-negara Eropa, serta para kosmonaut Rusia.
Seperti dilaporkan Saudi Press Agency (SPA) dan dilansir Alarabiya News, Senin (13/2/2023), dua astronaut Saudi yang akan dikirimkan ke ISS itu diidentifikasi bernama Rayyanah Barnawi dan Ali al-Qarni.
Disebutkan SPA bahwa kedua astronaut Saudi itu akan bergabung dengan awak misi luar angkasa AX-2 dalam pencapaian yang bersesuaian dengan Visi Kerajaan Saudi Tahun 2030. Kendaraan luar angkasa yang membawa kedua astronaut Saudi itu akan diluncurkan dari wilayah AS menuju ISS.
Langkah itu, sebut SPA, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam bidang penerbangan luar angkasa bagi manusia dan membantu Kerajaan Saudi mendapatkan keuntungan dari peluang-peluang yang diberikan oleh industri luar angkasa internasional.
Menurut SPA, langkah itu juga dimaksudkan untuk 'berkontribusi pada penelitian ilmiah yang melayani kepentingan manusia dalam bidang-bidang penting seperti kesehatan, keberlanjutan dan teknologi luar angkasa'.
Selain Barnawi dan Al-Qani, dua astronaut Saudi lainnya yang bernama Mariam Fardous dan Al al-Gamdi juga akan mendapatkan pelatihan untuk semua persyaratan dalam misi yang menjadi bagian program penerbangan luar angkasa pada Komisi Luar Angkasa Saudi itu.
Program ini dilakukan dengan kerja sama antara Kementerian Pertahanan, Kementerian Olahraga, Otoritas Penerbangan Sipil Umum dan Pusat Penelitian dan Rumah Sakit Spesialis Raja Faisal, selain kerja sama dengan mitra-mitra internasional seperti Axiom Space.
Dalam pernyataan pada Minggu (12/2) waktu setempat, Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Saudi, Abdullah bin Amer al-Swaha, yang juga Ketua Komisi Luar Angkasa Saudi menegaskan bahwa kepemimpinan Saudi memberikan dukungan penuh terhadap program itu.
Dia menambahkan bahwa melalui program itu, Kerajaan Saudi berupaya memperkuat kemampuannya untuk melakukan penelitian sendiri secara independen.
"Meningkatkan minat lulusan di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika, dan mengembangkan sumber daya manusia dengan menarik bakar-bakar dan keterampilan yang diperlukan," imbuhnya.
Sementara CEO Komisi Luar Angkasa Saudi Dr Mohammed bin Saud al-Tamimi menyebut bahwa memulai penerbangan luar angkasa untuk manusia mencerminkan 'keunggulan dan daya saing global dalam banyak bidang, seperti teknologi, teknik, penelitian dan inovasi'.
"Misi ini juga bersejarah karena akan menjadikan Kerajaan (Saudi) sebagai salah satu dari sedikit negara di dunia yang membawa dua astronaut berkebangsaan sama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional secara bersamaan," sebutnya.
(red.Df)
0 Komentar