Bali, tjahayatimoer.net - Cuaca ekstrem akibat hujan deras dan angin kencang mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Sedikitnya, 36 penerbangan terimbas hingga Minggu (5/2/2023).
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Bali Handy Heryudhitiawan membenarkan bahwa cuaca ekstrem mempengaruhi penerbangan."Cuaca memang cukup ekstrem, 16 penerbangan kedatangan dan 20 penerbangan keberangkatan, baik lokal maupun domestik terdampak, sehingga mengalami delayed (keterlambatan) di terminal sepanjang hari Minggu kemarin," ujarnya, Senin (6/2/2023).
Handy menegaskan operasional di Bandara Ngurah Rai akan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan sebagai faktor utama.
Karena itu, Handy akan selalu memperbarui informasi terkait cuaca kebandaraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Diketahui, BMKG memperingatkan cuaca ekstrem periode 5-11 Februari 2023. Selain berdampak pada penerbangan, angin kencang juga mengakibatkan sejumlah fasilitas di Bandara Ngurah Rai terdampak.
"Seperti, pohon tumbang dan signage (rambu), serta pagar ambruk kemarin. Tetapi, kami telah laksanakan perbaikan maupun pembersihan di area terdampak," tandasnya.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Bandara Bali Agus Yarcana menuturkan saat ini kecepatan angin berkisar antara 9-23 knots. Angin bertiup dari arah barat daya-barat laut.
"Kondisi ini diperkirakan terjadi hingga beberapa hari ke depan, hingga 9 Februari 2022," imbuh Agus.
Namun, ia menyebut kecepatan angin tertinggi sudah berlalu, yaitu terjadi pada Sabtu dan Minggu. Sabtu (4/2/2023), kecepatan angin tertinggi 40 knots, sedang Minggu (5/2/2023), kecepatan angin tertinggi 33 knots.(red.Df)
0 Komentar