Medan, tjahayatimoer.net - Tim gabungan reserse Polres Langkat dan Polda Sumatera Utara (Sumut) menangkap lima pelaku penembakan yang menewaskan mantan anggota DPRD Langkat bernama Paino. Polisi menangkap para pelaku dari tempat berbeda setelah penembakan yang menewaskan Paino terjadi pada Jumat malam, 27 Januari 2023.
Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Panca Simanjuntak menyebut, kelima pelaku yang diamankan itu bernama Sentosa Ginting, Dedi Bangun, Persada Sembiring, Tio MH, dan SY alias Tato. Para pelaku yang diamankan itu memiliki peran berbeda.
"Dari hasil penyelidikan, personel berhasil menangkap kelima pelaku bersama barang bukti senjata api rakitan yang digunakan untuk menembak korban (Paino) setelah proses uji balistik tuntas." kata Panca Simanjuntak, Senin 13 Februari 2023.
Otak pelaku penembakan, kata Panca Simanjuntak, adalah Sentosa Ginting. Sedangkan Dedi Bangun merupakan eksekutor yang menembak mati politisi Golkar Kabupaten Langkat tersebut.
"Adapun pelaku Persada Sembiring, Tio MH, dan SY alias Tato berperan memantau korban sebelum ditembak mati. Penembakan terhadap Paino sudah direncanakan pelaku Sentosa Ginting bersama empat pelaku lainnya pada 20 Januari 2023 lalu." ujar Panca.
Dari hasil penyelidikan, ujar Panca, motif penembakan terhadap Paino dikarenakan Sentosa Ginting sakit hati. Sebab usaha perkebunan kelapa sawit milik keluarganya mengalami kondisi yang tidak baik. "Korban dianggap pelaku sebagai pesaing bisnisnya, sehingga muncul niat untuk membunuh dengan cara ditembak pada bagian dada. Kelima pelaku terancam hukuman mati atau seumur hidup karena perbuatan membunuh didahului perencanaan." kata Panca.
Mantan anggota DPRD Langkat periode 2014 - 2019 asal Partai Golkar bernama Paino ditemukan tewas akibat tembakan senjata api. Ia tertembak pada dadanya sekitar pukul 23.20 WIB, Jumat malam, 27 Januari 2023. Informasi yang diterima Tempo, Paino ditembak usai berkumpul dengan rekannya di salah satu warung di Desa Besilam, Langkat.
Sebelum penembakan itu, Paino pulang dari salah satu warung di Desa Besilam dengan mengendarai sepeda motor miliknya. Tak berselang lama, warga mendengar ada letusan senjata api saat Paino melintas di Jalan Desa Besilam. Sontak rekan Paino berlari ke lokasi penembakan. Setelah dibawah ke Rumah Sakit Putri Bidadari Stabat dengan menggunakan mobil, dokter jaga di Unit Gawat Darurat menyatakan Paino menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 00.50 WIB. (Red.Df)
0 Komentar