.
Blitar , tjahayatimoer.net – Seorang Siswa SMA di Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam kamar. Diduga siswa tersebut nekat mengakhiri hidupnya karena depresi setelah putus dari pacarnya.
Kapolsek Wonodadi AKP Agus Hendro Tri menyebutkan, selain diputuskan oleh sang pacar, ada faktor lain yang mencuat dalam kasus tersebut yakni permasalahan keluarga, dimana sang ibu telah menikah lebih dari 3 kali. Namun semua masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
“Tapi kalau tanda-tanda kekerasannya nggak ada, memang murni gantung diri, tapi penyebabnya itu tadi itu ya ada yang bilang kalau gara-gara mungkin masalah keluarga ada yang putus pacarnya tapi sudah lama gitu katanya,” kata Kapolsek Wonodadi AKP Agus Hendro Tri kepada awak media, Senin (23/01/2023).
Jenazah siswa SMA tersebut pertama kali diketahui oleh ayah tiri dan ibu kandung korban. Keduanya memanggil-manggil korban namun tak kunjung ada jawaban. Hingga akhirnya pintu kamarnya dibuka paksa dan didapati siswa SMA tersebut telah meninggal dunia dengan cara gantung diri dengan menggunakan sarung.
Dari hasil penyelidikan polisi sementara pelaku gantung diri yang masih SMA tersebut, belakangan memang lebih menutup diri. Bahkan siswa SMA tersebut sudah hampir satu bulan tidak masuk sekolah.
Siswa SMA itu juga memiliki kepribadian yang tertutup dan jarang curhat ke orang tua maupun teman-temannya. Sehingga pihak keluarga juga kurang paham apa yang mendorong siswa SMA itu nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Polsek Wonodadi dan tim Inafis Polres Blitar Kota yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Sejumlah saksi juga langsung dimintai keterangan oleh polisi.
Hasil sementara menyimpulkan bahwa siswa SMA tersebut murni meninggal akibat gantung diri. Sementara untuk penyebab mengerucut pada dua permasalahan, yakni keluarga dan satu lagi pacar.
AKP Agus Hendro Tri menjelaskan dari keterangan teman pelaku gantung diri, diduga siswa SMA tersebut depresi karena sang ibu telah menikah sebanyak 3 kali.
“Memang kalau kita cek visum luar itu memang tidak ada tanda-tanda kekerasan kalau tadi perkiraan dari teman-temannya itu kayaknya ini masalah orang tuanya mungkin kan karena ibunya ini kan nikah 3 kali to, ini suami yang terakhir itu jadi dia ini kan tinggal sama ibunya sama ayah tirinya gitu ayah aslinya Jakarta mungkin ya karena itu,” jelasnya.
Polisi kini masih menyelidiki lebih lanjut mengenai penyebab siswa SMA tersebut nekat gantung diri. Apakah benar dilatarbelakangi asmara yang putus atau justru depresi karena ada masalah keluarga yang timbul dari sang ibu yang telah menikah sebanyak 3 kali.
Menurut polisi, pihak keluarga sendiri termasuk ayah tirinya sudah memberikan apapun yang diminta oleh siswa SMA tersebut. Hubungan antara ayah dan anak pun juga terjalin harmonis.
Kasus ini pun masih terus diselidiki oleh Polsek Wonodadi untuk mengungkap apa sebenarnya yang melatarbelakangi penyebab kematian siswa SMA tersebut.
(red.la)
0 Komentar