Kediri, tjahayatimoer.net - Seorang pelatih kesenian tradisional di Kota Kediri diduga mencabuli seorang anak di bawah umur. Kasus ini terkuak setelah orang tua salah satu korban buka suara. Ironisnya, korban pencabulan diduga lebih dari satu orang dan mayoritas korban masih duduk di bangku SMP.
Dewan Pengawas Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) Kediri Hari Nurdianto telah mendengar kabar dugaan pencabulan tersebut. Heri menyebut bahwa pihaknya mendapat laporan dari Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri
"Informasi kejadian itu sampai di Satgas PPA Kecamatan Mojoroto dan langsung diteruskan YLPA. Yang lapor ke satgas hanya satu korban, dugaannya lebih, sekitar enam, tetapi yang lain masih berstatus sebagai saksi," kata Heri kepada Wartawan, Rabu,(1/2/ 2023).
Berdasarkan informasi tersebut, tim YLPA bersama Satgas PPA melakukan pengecekan atau penelusuran dengan menemui pihak-pihak yang bersangkutan. Menurut Heri, semua korban merupakan anggota kelompok kesenian tradisional di mana terduga pelaku menjadi pelatihnya.
"Hubungan antara pelatih dan murid inilah yang mungkin dimanfaatkan terduga pelaku untuk melancarkan aksinya usai jam latihan," imbuh Heri.
Menurut Heri, perbuatan bejat pelatih kesenian itu dilakukan di sejumlah tempat. Antara lain di rumah korban dan rumah pelaku di Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Ironisnya, terduga pelaku diduga melakukan aksi cabul di hadapan anak-anak atau korban yang lain.
"Jadi saat terduga oknum pelaku mencabuli satu korbannya, anak-anak yang lain disuruh lihat dan kejadian ini terjadi berulang kali," jelas Heri.
Saat ditanya lebih detail terkait identitas pelaku, Heri enggan berkomentar lebih lanjut karena menjadi ranah penyelidikan kepolisian.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Tommy Prambana mengatakan bahwa kasus ini sudah ditangani. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan berjanji akan segera merilis ke publik.
"Masih kami selidiki dan dalami, nanti segera kita relase oleh pak Kapolres," kata Tommy.
(red.Df)
0 Komentar