Depok, tjahayatimoer.net - Anak perempuan berusia 3 tahun disandera oleh ayahnya sendiri di rumahnya di Cilodong, Sukmajaya, Depok. Selama berjam-jam disandera sang ayah, keadaan balita tersebut telanjang.
"Kondisi anaknya saat itu dalam keadaan telanjang dan lehernya sudah ditempeli sangkur," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada detikcom, Rabu (11/1/2023).
"Kondisi anaknya saat itu dalam keadaan telanjang dan lehernya sudah ditempeli sangkur," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada detikcom, Rabu (11/1/2023).
Kondisi ruangan tempat anak disandera ayah di Depok tampak berantakan. Mainan hingga sepeda tergeletak tak tertata rapi.
Hengki mengatakan anak tersebut disandera sejak Selasa (10/1) pukul 22.00 WIB malam hingga Rabu (11/1) pukul 04.00 WIB. Selama disandera itu, sang anak terus menangis.
"Anaknya itu nangis terus sampai jam 02.00 pagi baru tidur, mungkin dia kelelahan menangis terus," kata Hengki.
Pada pukul 04.00 WIB pagi tadi, polisi berhasil menyelamatkan sang anak dari penyanderaan bapaknya. Kondisi anak tersebut selamat tanpa terluka, begitu juga dengan pelaku.
Hengki mengatakan anak tersebut disandera sejak Selasa (10/1) pukul 22.00 WIB malam hingga Rabu (11/1) pukul 04.00 WIB. Selama disandera itu, sang anak terus menangis.
"Anaknya itu nangis terus sampai jam 02.00 pagi baru tidur, mungkin dia kelelahan menangis terus," kata Hengki.
Pada pukul 04.00 WIB pagi tadi, polisi berhasil menyelamatkan sang anak dari penyanderaan bapaknya. Kondisi anak tersebut selamat tanpa terluka, begitu juga dengan pelaku.
Melihat kondisi balita yang terancam keselamatannya, tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Kapolres Depok Kombes Erwin Imran Siregar dan Kapolsek Sukmajaya akhirnya mengundang sniper untuk berjaga-jaga.
"Kita sarankan situasi krisi seperti itu perlu undang sniper dan Gegana, apa Bimob karena situasinya saat itu sudah membahayakan anaknya," kata Hengki.
Tim sniper dari Brimob Polda Metro Jaya pun turun ke lokasi. Polisi mengepung rumah tersebut.
"Namun, karena pelaku ayahnya sendiri sehingga kita melakukan soft approach. Kita datangkan orang yang dia kenal yaitu adiknya untuk negosiasi," jelasnya.
Proses negosiasi ini berlangsung sejak Selasa (10/1) pukul 22.00 WIB malam. Hingga akhirnya, polisi berhasil menyelamatkan balita tersebut sekitar pukul 04.00 WIB.
"Setelah 6 jam kurang lebih akhirnya bisa kita selamatkan tanpa kekerasan. Korban selamat, pelaku juga tidak terluka," ucap Hengki.
Penyanderaan anak oleh ayahnya di Depok ini bermula ketika pelaku inisial YB ribut dengan tetangganya, Zul. Pelaku sempat mengancam akan menembak warga dengan senapan angin.
"Berawal dari keributan antara Saudara YB dengan Zul, kemudian YB mengambil senapan angin," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Rabu (11/1/2023).
Merasa terancam, Zul kemudian lari menyelamatkan diri, sementara YB terus berteriak-teriak. Warga kemudian menghubungi polisi dan meminta bantuan.
Polisi yang datang pertama kali k lokasi tak berhasil mengamankan pelaku. Pelaku saat itu malah masuk ke rumahnya dan mengancam anaknya dengan sangkur hingga terjadi penyanderaan.
"Polisi dari Polsek Sukmajaya saat itu sudah berupaya mengamankan pelaku, tetapi pelaku malah mengambil sangkur dan melakukan pengancaman kepada anggota Polsek," katanya.
Pelaku kemudian mengancam akan melukai anaknya. Hingga tim gabungan dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Metro Depok, dan tim Gegana datang melakukan penyelamatan.
Proses negosiasi berlangsung selama 6 jam. Sekitar pukul 04.00 WIB tadi pagi, polisi akhirnya menyelamatkan korban dengan selamat.(red.Df)
0 Komentar