Sebelum Beraksi Mereka Membeli Tali & Borgol Di Surabaya, Tiga Perampok Walikota Blitar Kini Sudah Ditangkap.



SURABAYA, tjahayatimoer.net – Komplotan perampok bersenjata api di rumah dinas (rumdin) Wali Kota Blitar Santoso sempat berkumpul di salah satu penginapan di sekitar Terminal Bungurasih, Sidoarjo, sebelum merencanakan aksinya. Mereka juga membeli tali, obeng minus, rompi  dan borgol di kawasan Surabaya Utara sebelum beraksi.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengatakan, tersangka Mujiadi (MJ) dan keempat rekannya sudah sering komunikasi untuk merampok rumdin wali kota Blitar dan janjian bertemu di sekitar Terminal Bungurasih pada Minggu (11/12) lalu.

Tersangka MJ dan OK berangkat dari Karawang pada Jumat (9/12) mengemudikan mobil Toyota Kijang Innova menuju ke Sidoarjo. Pada hari Sabtu (10/12), keduanya tiba di sekitar Terminal Bungurasih. Mereka sempat menginap di salah satu penginapan di kawasan terminal bus antarkota tersebut.

Pada Minggu (11/12), tersangka MJ dan OK kemudian menjemput tersangka Asmuri dan Medi di Terminal Bungurasih. Setelah itu, mereka pergi ke sebuah bengkel di kawasan Pasar Kembang untuk menyervis mobil.

“Usai servis mobil, mereka ke Pasar Loak di Demak Surabaya membeli empat buah lakban, 15 potong tali warna putih (ukuran 1 meteran) dan sebuah obeng minus besar,” jelasnya, Jumat (13/1).

Setelah mendapatkan barang tersebut, tersangka menuju Pasar Turi. Mereka membeli 2 buah borgol seharga Rp 80 ribu, sebuah rompi warna cream Rp 120 ribu. Kemudian mereka berangkat ke pasar Mojoagung, Jombang untuk menjemput Ali Jayadi (AJ).

Saat itu, Ali membawa mobil Terios. Kemudian, mobil diparkir di area parkiran Rumah Sakit NU Jombang. Ali lalu ikut bersama tersangka lain menggunakan mobil Kijang Toyota Innova menuju Blitar Kota.

Sekitar pukul 01.00 Senin (12/12) tersangka sampai di Blitar. MJ lalu menyuruh temannya mengganti plat nomor palsu warna merah yang sudah disiapkan. Mereka kemudian menuju rumdin wali kota Blitar sekitar pukul 02.00. Lalu melakukan perampokan dengan cara menyekap petugas Satpol PP yang berjaga dan penghuni rumah.

“Untuk yang dua DPO kita sudah tahu dimana. Yang jelas masih kita kembangkan tidak berhenti di sini,” tegasnya.

Perwira menengah dengan dua melati di pundaknya ini melanjutkan, untuk senpi yang disita ada yang pabrikan dan rakitan. Menurutnya, penjual senpi juga masih didalami. “Kenapa kita agak lama menangkap. Karena pelaku berpindah-pindah tempat dan lihai,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, tiga orang pelaku perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso dibekuk polisi. Mereka dicokok setelah dikejar selama 24 hari. Sementara dua orang tersangka lain ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).

Ketiga tersangka, Mujiadi (MJ) alias NT, 53, warga Kelurahan Sidomulyo Pronojiwo, Lumajang, Asmuri (ASM), 53, warga Jalan Bangun Nusa, Cengkareng Timur, Cengkareng Jakbar atau Gunung Agung, Sekampung Udik, Lampung, dan Ali (AJ), 57, warga Jalan Kapten Tendean, Kelurahan Sengon, Jombang.

“Tiga pelaku curas rumah dinas wali kota Blitar telah ditangkap. Saat ini masih proses pengembangan, karena belum berhenti,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto, Kamis (12/1).

Jenderal polisi bintang dua menambahkan, selain menangkap tiga pelaku pencurian kekerasan, Tim Jatanras juga menangkap satu orang DPO kasus narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak inisial SL yang saat itu berada di salah satu penginapan tersangka curas.

Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto menyatakan, kasus baru terungkap 24 hari setelah kejadian karena pelaku berpindah-pindah tempat dan cukup lihai melarikan diri.

Menurut Totok, tersangka pertama yang diringkus adalah MJ alias NT di salah satu penginapan di Bandung Jumat (6/1). “Peran sebagai otak pencurian. Dia merencanakan sejak di lapas Sragen. Kemudian dia mengajak empat pelaku lainnya,” ucapnya. 

(hum.ry)

Posting Komentar

0 Komentar