Perbatasan Kota Surabaya Dilakukan Penyekatan Karena Persidangan Tragedi Kanjuruhan

 


Surabaya  tjahayatimoer.net - Polisi melakukan penyekatan di perbatasan Kota Surabaya pada hari perdana sidang Tragedi Kanjuruhan. Mereka mengecek kendaraan luar kota, terutama yang berpelat N. Ada 3 kendaraan yang diminta putar balik karena terindikasi sebagai Aremania.

Penyekatan itu berlangsung mulai pukul 09.30 WIB. Sejumlah kendaraan yang terindikasi sebagai suporter dihentikan oleh polisi.

Kapolsek Gayungan AKP Suhartono menyebut ada tiga kendaraan yang diputarbalikkan. Satu mobil dan dua motor. Mereka tidak bisa menjelaskan kepentingannya ke Surabaya.

"Ada dua orang di satu mobil pelat N. Tadi dia tidak bisa menunjukkan secara jelas keterangannya bahwa dia ke Surabaya masak hanya karena makan bebek, ya disuruh kembali," kata Suhartono di Bundaran Waru, Senin (16/1/2023).

Sedangkan dua motor yang diputarbalikkan berpelat N dan W. Dari dua kendaraan motor ada tiga orang yang diindikasi sebagai Aremania.

"Satu mobil dua motor. Kalau motor indikasi anak suporter, diputarbalikkan. Dua kendaraan tiga orang satu kelompok. Pengecekan, identitas, dia bukan warga sini, tidak bekerja sini ya diputar balik. Nggak ada perlawanan, setelah diimbau mereka mau kembali," jelasnya.

Namun, dua kendaraan motor yang diminta putar balik itu tidak membawa atribut suporter. Selama pengecekan suporter Arema masuk Surabaya, pihaknya melakukan pengecekan, terutama pelat N. Hingga siang ini tidak ada suporter Arema yang menggunakan atribut atau kelompok masuk Surabaya.

Beberapa kendaraan yang bisa masuk karena memberikan alasan yang jelas. Seperti bekerja maupuk ke rumah saudara. Penyekatan akan dilakukan hingga sidang selesai dan selama digelar sidang di Surabaya.

"Suporter tidak ditemukan, gerombolan nggak ada. (Penyekatan) sampai sidang selesai," pungkasnya.(red.wf)


Posting Komentar

0 Komentar