Sutrisno menyebutkan bahwa granat tersebut sudah dalam kondisi berkarat dan karat yang menutupi badan granat itu cukup tebal.
"Cuma 1 aja. Sudah berkarat tebal," ujarnya ketika dikonfirmasi
Saat ditanya apakah granat tersebut masih aktif atau tidak, Sutrisno mengatakan bahwa dirinya belum bisa memastikan itu karena masih diperiksa.
"Masih diteliti oleh jibom (penjinak bom), yang ahlinya," ujarnya.
Sutrisno mengatakan granat itu diduga terbawa tanah urukan yang diambil dari sungai, yang kemudian dibawa ke area Taman Surya sebagai media tanaman.
"Awal mula yang menemukan ya petugas taman. Diduga terbawa tanah dari truk. Lalu lapor ke kami (Polisi). Saat itu kami datang bareng personel Ditpamobvit," ujarnya.
Sebelumnya, petugas pertamanan menemukan granat itu saat hendak merapikan Taman Surya atau halaman Balai Kota Surabaya
Dari data dan informasi yang diperoleh, granat itu ditemukan petugas pertamanan pukul 11.49 WIB. Setelah itu situasi Balai Kota jadi heboh dan panik.
Tak satu pun para petugas kebersihan maupun karyawan Pemkot Surabaya yang mendekat sebelum petugas kepolisian tiba. Mereka laporkan temuan itu ke Polsek Genteng dan Satpol PP.
Sutrisno menjelaskan, bahwa granat itu diduga berasal sejak era kolonial Belanda. Namun, ia belum berani memastikan hal itu.
"Diduga dari zaman Belanda dulu, ya. Tapi petugas masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.(red.wf)
0 Komentar