Surabaya, tjahayatimoer.net - Rencananya pekan depan FIFA akan datang ke Surabaya untuk meninjau persiapan Gelora Bung Tomo (GBT) menjelang pelaksanaan Piala AFC U-20 pada September 2023. Sebelumnya, FIFA mencatat bau sampah dari TPA Benowo yang sampai ke GBT.
Kepala DLH Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menyebutkan bahwa FIFA akan datang ke Surabaya untuk mengecek GBT antara tanggal 9-12 Januari 2023. Karena itu pihaknya sejak pagi melakukan pengecekan dan persiapan di GBT dan TPA Benowo.
Hebi juga memastikan bahwa bau sampah dari TPA Benowo tidak sampai ke GBT. Sebab, pihaknya sudah melakukan berbagai cara agar sampah dari TPA tidak sampai ke GBT.
"Kalau DLH, TPA Benowo tidak boleh bau. Ada pemeliharaan sumur-sumur dan perpipaan gas metan. Sebagian ada yang dibuka. Tapi tidak ada bau," kata Hebi saat dihubungi wartawan, Jumat (6/1/2023).
Beberapa hal yang dilakukan DLH dalam mengelola TPA yakni memerintahkan penutupan seluruh potensi bau di TPA dengan geomembran agar gasnya tidak keluar. Targetnya hingga awal September.
Kedua, DLH ingin menambah satu blower untuk menyedot gas metan. Sebab, di TPA terdapat pipa-pipa di bawahnya. Pipa-pipa di bawah itu untuk menangkap gas metan dan dijadikan energi listrik atau yang namanya metan capture.
Metan capture ini memiliki sistem untuk menangkap gas metan dengan blower, kemudian diolah di generator, hingga pada akhirnya menjadi listrik mencapai 2 megawatt.
Langkah ketiga untuk sampah-sampah yang baru, artinya sampah harian yang baru masuk dan sebagainya, Hebi menjelaskan itu harus disemprot oleh bakteri mikroorganisme untuk menyerap bau.
"Kan bau itu disebabkan oleh mikroorganisme yang nitrogen, bisa menimbulkan sulfur. Nah ini yang nanti disemprot dengan bakteri lain, sehingga penyebab bakteri sulfur tadi bisa terambil," jelasnya.
Selanjutnya, di pinggir kawasan TPA juga ditanami pohon bambu dan beberapa jenis pohon besar lainnya yang dianggap mampu menyerap bau sampah atau sebagai green belt. Nanti arahnya dari sisi timur jalan baru menuju ke GBT akan tampak pepohonan, bukan TPA.
"Pohon-pohonnya semakin banyak. Tapi belum tinggi betul," pungkasnya.
(red.Rz)
0 Komentar