Surabaya, tjahayatimoer.net - Seorang pria bernama Robi (49) mencoba bunuh diri di Rolak Gunungsari. Namun, upaya bunuh diri itu urung lantaran warga Dupak Bangunsari itu minta tolong kepada warga agar diselamatkan.
Salah satu saksi mata, Tulus Rahardjo (69) mengatakan, aksi yang dilakukan Robi terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Ia mengaku melihat pengojek becak motor (bentor) itu datang sendirian.
"Dia nyemplung dari sisi utara, kalau dari sisi barat pasti tebal (tenggelam) dia," kata Tulus kepada awak media, Selasa (3/1/2023).
Warga Tambak Rejo, Surabaya itu menegaskan, ia dan pegawai Kedai Pinggir Kali (KPK) lelah dengan hal serupa tersebut. Menurutnya, kejadian orang bunuh diri menguras tenaga, pikiran, dan waktu.
"Kami capek dipanggil aparat karena saking seringnya dulu banyak yang bunuh diri dulu. Kita tidak mau bukan karena tidak kooperatif, tapi kita kan kerja. Dengan sering dipanggil gitu kan menyita waktu kami untuk bekerja, ibarat kita kan kerja cari nafkah. Makannya, bila ada dan tahu begitu dibiarkan, tapi, secara manusiawi kita kan wajib diselamatkan," ujar pegawai KPK, Rolag, Surabaya itu.
Maka dari itu, ia dan para nelayan di sekitarnya, bukan enggan menolong. Namun, sebelum pagebluk, hal serupa pernah terjadi, meski tak sering.
"Kalau bantu evakuasi dan ambil mayat biasa terjadi, tapi kami tidak bisa bekerja, apalagi kalau sampai ada pertanyaan-pertanyaan yang memojokkan, kan kita semakin malas. Dulu, sebelum pandemi memang ada lah beberapa, tapi saya gak ngehitung, Mas," tuturnya.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(HUM.AW)
0 Komentar