Jenazah Korban Yang Terseret Ombak Ditemukan dengan Luka di Wajah.



Kediri, tjahayatimoer.net – Jenazah Anggara Defri Saputra, korban yang terseret ombak di Pantai Prigi , Trenggalek, Minggu (1/1), akhirnya tiba di rumah duka sekitar pukul 22.30, Senin malam (2/1). Mobil ambulans memulangkannya dari Ternggalek ke rumah orang tuanya di Desa Menang, Kecamatan Pagu.

Setiba di rumah duka, jasad Angga langsung dimandikan. Kemudian, disemayamkan di pemakaman umum dekat rumahnya.

Ali Sukono, ayah Angga, mengatakan, kondisi anaknya saat ditemukan dalam keadaan utuh. Namun ada luka di bagian wajahnya. “Badannya masih utuh tidak ada luka. Tapi ke dua matanya sama area jidat ada luka kaya orang terbakar yang melepuh,” terangnya.

Namun anehnya, lanjut Ali, hidung Angga sempat mengeluarkan darah. Bahkan ketika tiba di rumah duka dan dimandikan masih mengeluarkan darah. “Sampai di rumah masih mengeluarkan darah, baru pas hidungnya dikasih kapas darah sudah nggak keluar,” papar Ali

Jenazah Angga ditemukan ayahnya sendiri. Saat itu Ali mencoba melakukan penyisiran di pinggir pantai ditemani beberapa warga dan pengawas. Di pantai, jasad Angga terlihat mengapung di atas air dan tergulung ombak sebanyak tiga kali. “Jadi dari jauh itu kelihatan tergulung ombak. Lokasi penemuannya sama kayak pas waktu dia bermain air,” jelasnya.

setelah itu jenazah Angga langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan. Baru setelah itu dibawa pulang. Sesampainya di rumah Senin malam, banyak tetangga dan kerabat menyampaikan belasungkawa. Bahkan hinga siang kemarin banyak teman sekolahnya yang datang ke rumah. “Tadi (kemarin) ada teman SD, SMP sama SMA yang ke sini,” kata Ali.

Ali juga mengatakan, Fonny, istrinya, sempat pingsan saat jenazah anaknya tiba. Begitupun beberapa anggota keluarganya. Angga merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ia memiliki adik perempuan yang masih kecil. “Minta doanya ya Mbak, semoga Angga bisa ditempatkan di tempat yang baik,” kata Fonny.

Fonny memang terlihat sangat sedih. Namun ia juga sangat tegar dan mencoba mengikhlaskan anak laki-lakinya itu. Begitu pula Ali, meskipun tidak menangis, di lubuk hatinya tersimpan kesedihan yang mendalam. “Saya sudah pasrah Mbak, dari awal memang harapan saya, anaknya segera ditemukan,” pungkasnya. 

(hum.ry)

Posting Komentar

0 Komentar