Heboh!!! Wanita Di Surabaya Diculik, Diduga Korban Terkena Gendam


 
Surabaya   tjahayatimoer.net - Seorang wanita Surabaya diduga menjadi korban penculikan. Modusnya dengan mengabarkan kepada korban jika suaminya kecelakaan.

Berdasar informasi, Wanita bernama Ana itu awalnya menerima telepon dari seseorang tidak dikenal sekitar pukul 21.00 WIB. Jumat malam (13/1). Si penelepon mengabarkan jika suami Ana kecelakaan dan dia diminta menjemput suaminya di Bungurasih, Waru, Sidoarjo.

Ana lalu mencoba menelepon suaminya, namun tak diangkat. Ana kemudian mulai panik. Dia lalu pamit ke ibunya dan bergegas pergi ke Bungurasih.

Setelah Ana berangkat, keluarga baru sadar jika Ana jadi korban dugaan penipuan dan penculikan. Ternyata, suami Ana yang bekerja di sebuah pusat perbelanjaan Surabaya Barat justru pulang ke rumah dalam kondisi sehat.

Namun Ana terlanjur berangkat. Setiba di Bungurasih, pelaku langsung memasukkan Ana ke dalam sebuah Elf warna hitam yang tak diketahui pelat nomor kendaraannya.

Berdasarkan keterangan Ana, para pelaku berjumlah 4 orang. Seluruhnya adalah lelaki. Hal itu dibenarkan oleh kakak Ana, Dwi.

"Iya," kata Dwi, Senin (16/1).

Ketika dimasukkan ke dalam Elf itu, ada 3 perempuan lain yang diduga juga menjadi korban. Ia dan 3 terduga korban juga tak diperbolehkan keluar.

Setelah itu, elf tersebut memacu gas. Dalam perjalanan, pelaku meminta sejumlah barang berharga para korban. Di antaranya smartphone dan perhiasan. Selain itu, pelaku juga memaksa para korbannya untuk mentransfer uang yang ada di rekening via m-banking. Tak hanya itu, para korban juga diminta menghubungi keluarganya untuk meminta tambahan uang transfer.

Kemudian, pelaku memfoto wajah dan KTP korban. Untuk Ana saja, dia diminta agar keluarganya mentransfer uang Rp 1,8 juta. Apabila tak ditransfer, terduga pelaku mengancam bakal mengirim para korban ke luar negeri.

Bagi korban yang mengirim sejumlah uang yang diminta, langsung dibebaskan para pelaku. Saat disekap di mobil, Ana bernasib beruntung. Sebab, dapat mengabarkan lokasi atau keberadaannya melalui share location pada HP miliknya yang lain, yakni di Osowilangon, Lamongan, dan Tuban.

Kejadian itu pun sempat dilaporkan Dwi ke Polsek Asemrowo dan Polres Perak. Sembari polisi bergerak, Dwi dan suami Ana memutuskan untuk mengejar sendiri mengendarai motor dan mobil.

Saat mengikuti fitur berbagi lokasi dari Ana, posisinya terus bergerak. Namun, ia semakin mendekat, sekitar 20 kilometer.

Namun, pada Sabtu (14/1) malam sekitar pukul 19.00 WIB, Dwi dan suami Ana terkejut. Sebab, mereka hilang kontak dengan Ana.

Ana ternyata berhasil melarikan diri. Ia bisa kabur dari mobil yang membawanya saat berada di sebuah SPBU. Lalu, Ana naik bus yang membawanya ke kawasan Kampung Rambutan, Jakarta. Dari situ lah, kemudian Ana menghubungi suaminya. Tak lama berselang, Ana selamat lantaran dijemput rekan Ana yang berada di Bogor.

Ana saat ini sudah bersama keluarganya kembali. Namun, dia masih belum bisa bicara banyak. Ana masih syok.

"Hari ini sudah pulang. Tapi mohon maaf, saya tidak bisa sampaikan semuanya, adik saya masih syok, masih ketakutan, ini juga baru sampai. Tolong pengertiannya ya, terima kasih," tambah Dwi.

Sementara itu, Kapolsek Asemrowo Surabaya Kompol Hari Kurniawan membenarkan adanya peristiwa itu. Namun, ia menegaskan apa yang menimpa Ana itu bukan penculikan, melainkan gendam.
"Sebenarnya bukan penculikan, itu cenderung kayak gendam. Jadi, dia (Ana) ditelepon seseorang, dia (terduga pelaku) bilang bahwa suaminya kecelakaan, namanya istri langsung mendatangi. Pas tiba di Bungurasih, ditepuk geger (punggung) langsung masuk mobil," ujarnya.

"Mungkin, dalam perjalanan sudah diperas dan diminta, tapi bisa chating-chatingan sama keluarganya, masih bisa chatting dan shareloc," sambungnya.

Hari memastikan, Ana sudah tiba di rumah bersama keluarga. Bahkan, dalam keadaan selamat.

Meski begitu, pihaknya bakal tetap memintai keterangan Ana dan keluarga perihal tersebut.

"Sekarang sudah tiba di rumah tapi belum bisa ditanya-tanya, keluarga bilang masih syok dan tidak ingin diperpanjang," tandas Hari.(red.wf)


Posting Komentar

0 Komentar