Jakarta,tjahayatimoer.net - Rangkaian gempa susulan dari gempa M7,1 di Laut Maluku yang terjadi pada Rabu, 18 Januari 2023, lalu masih terus berlangsung. Terkini terjadi pada hari ini, Sabtu 21 Januari 2023, pukul 10.58 WIB, dengan kekuatan M5,1.
“Hingga pukul 11.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 106 aktivitas gempa bumi susulan,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan yang dibagikannya pasca-gempa itu.
Lebih spesifik, Daryono menerangkan, pusat gempa susulan M5,1 itu berlokasi di laut pada jarak 138 kilometer arah tenggara Kota Melonguane, Sulawesi Utara. Kedalamannya 10 kilometer. Gempa tergolong sangkal dengan pemicunya adalah deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku.
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Damau, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, dan Loloda Kepulauan, Halmahera Utara, Maluku Utara, dengan skala intensitas II - III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Di daerah Kabaruan, Kepulauan Talaud, guncangan terukur pada skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Daryono mengajak warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
(red.la)
0 Komentar