Dukun Gadungan Di Gresik Ritual Menggunakan Darah Manusia

 


 
Gresik   tjahayatimoer.net - Aksi dukun gadungan yang melakukan penipuan bermodus penggandaan uang di Gresik terbongkar. Sat Reskrim Polres Gresik menggerebek lokasi praktik perdukunan palsu itu di Perumahan Grand Verona Regency Blok F7, Gresik.

Saat penggerebekan itu polisi mengamankan dukun pengganda uang berinisial MY (43). Pria asal Menganti, Gresik itu disebut sudah melakukan praktik perdukunan selama 1 tahun.

"Dari pemeriksaan awal, sudah menjalankan penipuan dengan modus gandakan uang selama satu tahun," kata Kanit Tipidek Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Luthfi Hadi, Kamis (12/1/2023).

Hadi menjelaskan kasus itu terbongkar setelah polisi menerima laporan dari salah satu pengikut MY yang sudah mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Dari laporan itu polisi melakukan penyelidikan hingga menggerebek rumah kontrakan MY di Perum Grand Verona Regency.

"Salah satu pengikut pelaku ini baru sadar jika menjadi korban penipuan. Korban sudah memberikan uang kepada pelaku sebesar Rp 565 Juta," jelas Hadi.

Hadi menambahkan bahwa uang itu diserahkan oleh korban kepada NY sebanyak dua kali. Pada Juli, korban memberikan uang sebesar Rp 65 Juta. Sisanya Rp 500 juta diberikan pada bulan Agustus 2022 lalu.

"Korban ini dijanjikan pelaku uangnya akan digandakan menjadi Rp 3,9 miliar," imbuhnya.

Hadi menambahkan, dalam modusnya, pelaku selalu menggunakan darah untuk aksi ritual tipu-tipu penggandaan uang.

"Jadi dalam modusnya pelaku ini menggunakan darah dalam ritual penggandaan uang," tutur Hadi.

Hadi menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara darah itu nantinya akan disiramkan ke keris yang dipercaya dapat menghisap darah. Tidak hanya itu, kepada korban maupun calon korbannya pelaku juga mengatakan bahwa darah tersebut juga akan diberikan untuk makanan jenglot.

"Darah itu nantinya akan dituangkan dalam sebuah wadah. Kemudian kerisnya dicelupkan untuk menghisap darah tersebut. Begitu pula dengan jenglotnya," jelas Hadi.

Sedangkan untuk darah manusia, lanjut Hadi, pihaknya menyebut pihaknya tengah menyelidikinya. Sebab dalam penggeledahan pihaknya menemukan 34 kantong darah manusia.

Hadi menegaskan pihaknya akan menelusuri dari mana puluhan kantong berisi 250 cc darah manusia itu didapat pelaku. Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, terdapat logo Palang Merah Indonesia (PMI) di sejumlah kantong darah.

Saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Termasuk bagaimana cara pelaku mendapatkan kantong-kantong darah manusia yang tidak seharusnya diperjualbelikan.

"Infonya memang pelaku ini beli. Tapi beli ke siapa, bagaimana caranya, dan seperti apa? Masih kami dalami," tukas Hadi.(red.wf)

Posting Komentar

0 Komentar