Demo Aremania di Kantor Arema FC Berujung Ricuh.

    


Malang,  tjahayatimoer.net - Demo Aremania di kantor Arema FC berujung ricuh. Sebanyak 107 orang diamankan polisi.
Massa supporter awalnya berkumpul di Taman Makam Pahlawan (TMP) Jalan Veteran, Kota Malang. Massa menggunakan pakaian hitam-hitam serta membentangkan sejumlah poster dan spanduk kecaman terhadap Arema FC. Demo supporter kemudian memanas. Massa Aremania dan petugas keamanan terlibat bentrok satu sama lain. Meski tak berlangsung lama, namun bentrok mengakibatkan kaca kantor Arema FC pecah dan rusak.

Massa juga sempat membakar sejumlah barang-barang di jalanan sehingga tampak asap putih mengepul di sekitar lokasi. Petugas polisi pun kemudian datang dan mencoba melerai bentrok tersebut. Bentrok kemudian berangsur redam. Sedangkan saat ini kantor Arema FC telah dipasang police line.

Seperti dilansir oleh awak media, Aremania menuntut Arema FC bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan. Akibat Tragedi Kanjuruhan, sepakbola di tanah air jadi terimbas.

Selain itu, Aremania menilai manajemen Arema FC tak bertanggung jawab dan memilih melanjutkan kompetisi dari pada fokus pada penanganan Tragedi Kanjuruhan.

"Kami atas nama Arek Malang dengan segala kerendahan hati, memohon maaf yang telah dirugikan dan bahkan dipermalukan atas tindakan dari orang orang yang tidak bertanggungjawab," ujar salah satu Aremania dalam orasinya, Minggu (29/1/2023).

Demo ricuh supporter di KantorArema FC ini menimbulkan korban. Per kemarin, polisi mencatat ada tiga korban dilarikan ke RS Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur (Jatim).

"Informasi ada satu warga sekitar dan dua dari pihak Arema FC," ujar Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto kepada awak media.

Budi menerangkan polisi kini masih menginventarisir dampak kerusakan yang diakibatkan lemparan batu dan kayu para Aremania. Budi juga menuturkan pihak Arema FC akan melaporkan kerusakan kantor mereka ke polisi.

Sebanyak 107 orang ditangkap polisi buntut demo ricuh di Kantor Arema FC, Malang. Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi.

"Iya, benar (ada 107 orang) yang diamankan diduga ada saat aksi dan masih dalam pendalaman. Jika tidak ada kaitan dan perbuatan melawan hukum akan kami pulangkan ke keluarga. Kami juga mendalami aktor intelektual di balik aksi anarkis tadi," terangnya.

Manajemen Arema FC menyesalkan perusakan yang terjadi di kantor mereka. Pasalnya, Manajemen Arema FC mengaku telah membuka pintu dialog selama ini.

"Kami membuka diri, bahkan menerima keluh kesah Aremania, bahkan beberapa waktu lalu Arema FC juga membuka Crisis Center, kami terbuka untuk berdialog. Bukan dengan cara perusakan rumah kami," kata Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto dalam keterangan resminya.

Dia menambahkan berbagai provokasi yang dilalui Arema FC selama ini coba disikapi dengan baik. Seperti saat bus Arema FC diserang oknum usai pertandingan tandang melawan PSS Sleman beberapa waktu lalu.

Terkait perusakan ini, Tatang mengatakan pihak Arema FC menyerahkan sepenuhnya pengusutan peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian.(red.Df)

Posting Komentar

0 Komentar