Bojonegoro, tjahayatimoer.net - Sebuah video pendek memperlihatkan beberapa pria berseragam cokelat sedang menaburkan bunga dan uang pecahan Rp 100 ribu. Video pendek yang beredar di grup-grup WhatsApp itu diketahui direkam di Balai Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro.Beberapa pria yang ada di video berdurasi 24 detik itu merupakan kepala dan perangkat desa setempat. Di video tampak Kepala Desa Sumengko Rudi Setiawan menabur bunga dengan lembaran kertas berwarna merah ke arah sebuah mobil. Mobil tanpa pelat nomor itu merupakan mobil siaga yang baru saja tiba.
Lima orang perangkat desa berebut uang yang berhamburan di atas mobil siaga. Saking gembiranya, mereka juga memamerkan uang pecahan seratus ribuan itu di depan perekam video.
Kepala Desa Sumengko Rudi Setiawan saat dikonfirmasi membenarkan bahwa video viral itu memang direkam di tempatnya. Aksi itu dilakukan untuk bancakan mobil siaga yang baru datang.
"Iya, itu acara syukuran mobil siaga. Tidak ada maksud lain sebenarnya. Kegiatan itu Senin kemarin, tanggal 2 Januari satu hari setelah mobil tiba. Selain tabur bunga juga ada tumpengan," terang Kades Rudi Setiawan kepada awak media, Jumat ( 6/1/2023.
Rudi menambahkan, uang itu sebenarnya uang arisan para perangkat desanya yang dibuka setiap satu bulan sekali.
"Itu sebenarnya uang arisan perangkat. Saya yang menaburkan bunga campur uang tersebut seperti dalam video,"imbuh Rudi.
"Senin pagi itu saya lagi di kantor kecamatan sama pak camat. Lalu siang pulang dan matur kalau mau ada syukuran mobil siaga," jelasnya.
Ia menuturkan jika mobil siaga itu diadakan secara lelang. Ada tiga dealer yang ikut lelang.
"Ada tiga yang ikut lelang. Suzuki, Wuling, dan satunya lupa saya. Kena harga Rp 241 juta sudah termasuk cutting tulisan mobil siaga desa," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Bojonegoro Arwan menuturkan, tabur bunga bercampur uang sebagai wujud syukuran itu tidak ada dalam aturan atau juklak juknis.
"Tidak ada dalam aturannya atau perintah untuk syukuran mobil itu, bahkan disiram air juga nggak. Kalau uang ditabur dengan bunga viral itu mungkin hanya untuk konten saja, yang ngambil uangnya juga perangkatnya dewe (sendiri)," ujar Arwan.
(red.Rz)
0 Komentar