MALANG, tjahayatimoer.net - Polri bersinergi dengan TNI untuk membantu penanganan warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur, Minggu 4 Desember 2022.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana melalui Waka Polres Malang Kompol Rizky Tri Putra mengatakan ada 25 personel Polres Malang ditambah personel TNI dari Kodim 0818 Malang-Batu yang dikerahkan untuk membantu penanganan dampak erupsi Gunung Semeru.
"Polres Malang dan TNI telah ditugaskan untuk membantu evakuasi maupun pemberian bantuan sosial di lokasi terdampak di Kabupaten Lumajang," kata Rizky, Senin (5/12).
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Polres Lumajang untuk pelaksanaan evakuasi dan penyaluran bantuan sosial bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru tersebut.
Selanjutnya, masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang diminta untuk selalu waspada akan adanya dampak erupsi Gunung Semeru. Warga diminta terus berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat.
"Masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Ampelgading, juga harus selalu waspada akibat erupsi Gunung Semeru. Kami imbau, untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk mengantisipasi jika ada peningkatan aktivitas Gunung Semeru," ujarnya.
Dia menambahkan akibat erupsi Gunung Semeru yang terjadi tepat satu tahun setelah letusan pada 2021 tersebut, juga membuat jembatan gantung Gladak Perak di Kabupaten Lumajang, ambruk akibat diterjang awan panas guguran.
Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat yang akan menuju wilayah Kabupaten Lumajang dari Kabupaten Malang harus mencari akses jalan lain karena jalur Malang-Lumajang belum bisa dilintasi akibat terdampak erupsi Gunung Semeru.
"Masyarakat yang akan melewati jalur Malang Lumajang agar melewati akses jalan lainnya," katanya.
Sebagai informasi, di wilayah Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang, sejumlah desa yakni Desa Argoyuwobo, Desa Tamansari dan Desa Mulyoasri dilaporkan mengalami hujan abu tipis disertai hujan dengan intensitas rendah saat erupsi Gunung Semeru. (hum.Ad)
0 Komentar