SURABAYA, Tjahayatimoer.net (17/12/2022) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan akan terjadi peningkatan curah hujan menjelang awal tahun 2023. Bahkan, nelayan dan masyarakat yang hendak berwisata di pantai selatan juga diminta meningkatkan kewaspadaan.
Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Fajar Setiawan, menjelaskan, ada bibit siklon tropis yang dapat terjadi di Samudra Hindia. Hal itu dapat memicu peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang air laut wilayah perairan selatan Jatim. Mulai dari Pacitan hingga Banyuwangi, termasuk wilayah Jember.
Selain itu, kata dia, akhir Desember 2022 hingga awal Januari 2023 sudah mulai memasuki puncak musim hujan. “Sehingga intensitas curah hujan tinggi,” ujarnya.
Karena ada potensi intensitas hujan yang tinggi, maka pada malam pergantian tahun juga bisa saja terjadi hujan lebat. Oleh karena itu, masyarakat yang merayakan malam tahun baru juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
Nelayan juga diminta waspada, terutama yang beraktivitas di wilayah pantai selatan. Sebab, adanya konvergensi atau titik pertemuan angin di daerah pantai selatan Jatim dapat memicu terjadinya cuaca buruk dan peningkatan kecepatan angin. Ditambah berpotensi muncul gelombang cukup ekstrem.
Diharapkan masyarakat yang ingin berwisata di pantai selatan, mulai Desember hingga Januari, setidaknya menghindari berenang di pantai. “Kalau memang akan pergi ke tempat wisata pantai selatan, diharapkan melihat kondisi gelombang dan cuaca. Apabila ada gelombang dengan tinggi dari 2,5 meter mohon untuk diwaspadai,” tuturnya.
Terpisah, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Juanda Sidoarjo, Teguh Tri Susanto, menjelaskan, pada saat puncak musim hujan, potensi hujan dapat terjadi kapan aja. Baik pagi, siang, maupun malam hari dengan intensitas bervariasi, dari ringan, sedang, hingga lebat. Untuk wilayah Jember diperkirakan umumnya hujan dominan terjadi pada siang hingga sore hari. “Prakiraan jumlah curah hujan per dasar pada umumnya kategori menengah 51-150 mm dengan peluang probabilitas lebih dari 60 persen,” pungkasnya. (hum.ry)
0 Komentar