Magetan, tjahayatimoer.net (08/12/2022) – Sudah delapan jam Satlantas Polres Magetan bekerjasama dengan Perhutani dan Derek Lawu untuk mengevakuasi bangkai bus pariwisata yang berada di jurang sedalam 30 meter di pinggir Jalan Tembus Sarangan-Tawangmangu Kelurahan Sarangan, Plaosan, Magetan, Jawa Timur.
Bus kini sudah dalam posisi berdiri dan siap ditarik turun. Proses mengembalikan bus dari posisi terguling ke berdiri butuh waktu 8 jam. Sebelum mengubah posisi bus, terlebih dulu membuka jalur evakuasi dan memadatkan tanah hutan yang gembur.
“Kami bekerja sama dengan Perhutani dan Derek Lawu untuk mengevakuasi. Evakuasi terkendala tanah yang gembur, tadi kena hujan jadi becek. Sehingga harus dipadatkan dulu. Selain untuk jalan lewat alat berat juga nanti digunakan untuk menarik bus agar bisa sampai jalan raya dan kami amankan di Pos Lantas Plaosan,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Magetan Iptu Agus Suparno, Rabu (7/12/2022).
Awalnya, skema evakuasi menggunakan crane sudah dipikirkan. Namun, justru akan menambah estimasi waktu evakuasi yang bakal panjang karena pasti akan mengganggu arus lalu lintas karena perlu menutup jalan. Beban yang digunakan untuk menahan bus seberat 13 ton itu juga dikhawatirkan membuat bahu jalan justru longsor.
Pihaknya, bakal menambah dua alat berat untuk mengevakuasi bangkai bus. Dua ekskavator dianggap bakal cukup untuk mendorong dan menarik bus.
“Karena crane nanti ditakutkan tambah lama dan harus menutup jalan belum lagi tanah bagian atas jurang itu mudah longsor. Tidak efisien, sehingga kami pilih evakuasi lewat jalur bawah,” kata Agus.
Saat ini, petugas dan Derek Lawu masih terus melakukan pemadatan untuk membuat jalan agar bus bisa ditarik dan didorong dengan mudah.
Diketahui, sebuah bus pariwisata mengangkut 55 orang terjun ke jurang di pinggir jalan Raya Sarangan-Tawangmangu atau jalan tembus Cemoro Sewu-Sarangan tepatnya di atas Wisata Lawu Green Forest (LGF) Kelurahan Sarangan, Plaosan, Magetan, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022) pukul 11.00 WIB.
Bus bernopol H 1470 AG itu terjun ke jurang sedalam 30 meter usai menghantam guardrail atau pembatas jalan hingga rusak.
Total ada 7 orang meninggal dunia termasuk sang pengemudi bus. Jenazah sudah dipulangkan ke Kota Semarang pada Minggu (4/13/2022) pukul 19.30 WIB. Kemudian, 31 korban dinyatakan luka-luka. Semua korban luka sudah diantar untuk sebagian pulang dan dialih rawat di RSUD Wongsonegoro Semarang, pada Senin (5/12/2022) pukul 14.12. WIB.
Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jawa Timur telah melakukan olah TKP dan menerjunkan traffic accident analysis (TAA) guna mengumpulkan data sebelum, saat, dan sesudah kecelakaan. Keterangan saksi masih dikumpulkan karena sopir bus yakni Muhammad Barliyan (52) warga Kemijen Semarang Timur sudah meninggal dunia. (hum.ry)
0 Komentar