Misi Persebaya Perpanjang Rekor Tak Ingin Kalah Lawan Dari Persija.

 


SURABAYA, Tjahayatimoer.net (16/12/2022) - Sejak kembali promosi ke level tertinggi pada musim 2018, Persebaya Surabaya sudah enam kali bertemu Persija Jakarta pada kompetisi resmi. Dan, Green Force – julukan Persebaya – sama sekali belum pernah kalah. Yakni, tiga kali menang dan tiga kali imbang.

Sore ini Persebaya berpeluang besar untuk memperpanjang dominasi atas Macan Kemayoran – julukan Persija – saat kedua tim bertemu di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jogjakarta (live Indosiar pukul 15.00 WIB).

Peluang itu sangat terbuka karena tim ibu kota akan bertanding dalam kondisi compang-camping.

Ya,sedikitnya ada lima pemain penting yang dipastikan absen. Muhammad Ferarri (bek tengah), Syahrian Abimanyu (gelandang), dan Hansamu Yama Pranata (bek tengah) dipanggil tim nasional Indonesia untuk Piala AFF 2022.

Michael Krmencik (striker) disanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI tidak boleh main dalam enam pertandingan. Lalu, Abdulla Yusuf Helal (striker) menjalani akumulasi kartu kuning. Situasi itu membuat taring Macan Kemayoran tumpul. Striker murni Persija yang tersisa tinggal Taufik Hidayat.

Tapi, Aji Santoso, pelatih Persebaya, sama sekali tidak menganggap itu sebagai keuntungan. Sebab, tiga pemain Persebaya juga tidak bisa dimainkan.

Marselino Ferdinan (gelandang) dan Rizky Ridho (bek tengah) dipanggil timnas. Lalu, Dandi Maulana (bek tengah) menjalani sanksi kartu merah.

”Jadi, menurut saya, situasi yang dialami Persija biasa saja. Apalagi, Persija dihuni pemain yang kualitasnya merata di semua lini. Siapa pun yang diturunkan Persija harus diwaspadai,” ujar mantan pelatih Arema FC dan Persela Lamongan itu kemarin.

Aji lebih tertarik untuk memikirkan timnya. Sebab, dalam dua pertandingan terakhir, Green Force sulit menang. Alwi Slamat dan kawan-kawan kalah 1-2 oleh Persib Bandung dan ditahan imbang 1-1 oleh Persik Kediri.

Mantan pelatih Persema Malang itu mengungkapkan, banyak hal yang diperbaiki supaya hasil minor dalam dua pertandingan terakhir tidak terulang sore ini. Dia meminta para pemain untuk tidak membuat kesalahan individu. Terutama di lini belakang.

”Semoga pertandingan keempat kami di sistem bubble ini mendapatkan hasil maksimal,” ucap mantan pelatih timnas Indonesia U-23 itu.

Di sisi lain, pelatih Persija Thomas Doll meminta Jakmania –pendukung Persija– untuk bersabar dan mengerti keadaan. Saat ini Persija kekurangan pemain.

”Saya tahu mereka selalu men-support kami. Semua mau kami menang. Tapi, semua perlu proses. Musim lalu poin Persija hanya berjarak sembilan angka dari tim degradasi. Dan, saat ini dalam dua game terakhir kami sedang tidak bagus. Lalu, kami harus bermain dengan skuad yang ada. Jadi, saya meminta untuk tidak melihat hasil saja. Banyak di belakang yang terjadi,” ujar pelatih asal Jerman itu.

Meski demikian, Doll tetap berusaha menampilkan permainan terbaik dengan skuad yang tersisa. Mantan penggawa timnas Jerman itu ingin lini pertahanan Macan Kemayoran lebih solid ketika ditekan lawan.

”Kami mudah kehilangan bola. Bahkan terlalu mudah kehilangan bola. Penguasaan bola kami kurang bagus. Lalu, banyak kesalahan individu. Karena itulah, kami pernah dihukum penalti. Dan, itu sangat berbahaya,” tegas mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut.

Doll juga mengkritisi lini depan Macan Kemayoran. Menurut mantan pemain Lazio itu, lini depan Persija kurang buas. Padahal, cara bermain tim sudah sesuai dengan keinginannya.

”Keinginan untuk mencetak gol belum terlihat. Padahal, saat melawan PSIS, kami menumpuk banyak pemain di depan. Semoga nanti saat melawan Persebaya kami bisa lebih baik,” harap Doll.

(hum.ry)

Posting Komentar

0 Komentar