Trenggalek, tjahayatimoer.net - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., berikan layanan jemput bola kursi roda untuk Ibu Aminah (52), warga RT 13 RW 5 yang menderita kelumpuhan usia ditinggal meninggal suami.
Keterpurukan ekonomi menjadikan kondisi perempuan paruh baya ini semakin memprihatinkan. Semua aktivitas keseharian seperti buang hajat tidak beranjak dari pembaringan. Mencoba meringankan beban perempuan ini, istri Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin itu menyalurkan kursi roda untuk Aminah.
"Alhamdulillah hari ini membersamai Dinas Sosial kita memberikan bantuan berupa kursi roda versi terbaru. Menurut saya kursi roda ini sangat sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang memang punya keterbatasan fisik," ungkap inisiator Sepeda Keren ini, Jum'at (30/12).
Alat ini bisa menjadi kursi, sambung ibu 3 anak itu menambahkan. "Kemudian toilet dan tempat tidur bagi pemakainya. Ini juga menjadi salah satu inovasi juga bagi pemerintah untuk masyarakat, khususnya bagi teman-teman yang terbatas fisiknya seperti ibu Aminah ini," lanjutnya.
Ibu Aminah, baru tahun ini sakit. Sangat-sangat terganggu karena anggota tubuhnya tidak bisa diapa-apakan lagi. Jadi kami datang untuk memberikan beberapa bentuk bantuan termasuk kursi roda ini.
Pemberian kursi roda ini akan terus diberikan dari pemerintah Kabupaten Trenggalek ke beberapa masyarakat di setiap kecamatan masing-masing. Saya berharap ini bisa sangat-sangat dirasakan oleh masyarakat.
Tadi kita juga menyalurkan bantuan nominal rupiah untuk menunjang kehidupan lansia. Yang jelas saya selaku Ketua Tim Penggerak PKK senantiasa mensupport pemerintah untuk bisa memberikan pelayanan jemput bola untuk masyarakat yang difabel, sehingga pembangunan inklusi bisa sama-sama tercapai secara bersama.
"Tahun depan kita akan mengadakan posyandu difabel. Harapan saya kita semua dapat memantau kesehatan teman-teman disabilitas dengan layanan jemput bola," tandasnya.
Menurut Sunarto,kakak ipar Aminah, kelumpuhan yang terjadi pada saudara iparnya itu terjadi usai ditinggal suaminya meninggal. "Kematian suami dan mungkin juga kondisi ekonomi yang serba kekurangan menjadikan kondisi adik saya itu semakin memburuk," ucap Sunarto.
Sekarang tidak bisa apa-apa, lanjutnya menambahkan. "Makan, minum bahkan BAB dilakukan di pembaringan karena kondisinya lumpuh. Mempunyai 3 anak, yang satu sudah berumah tangga dan setiap hari yang membantu aktivitas ya anaknya itu," jelas pria itu.
Sunarto bersyukur ada kepedulian dari pemerintah, yang memberikan sejumlah bantuan dan juga kursi roda. Diharapkan olehnya bantuan yang diterima ini bisa meringankan beban hidup dan membantu aktivitas adinya yang mengalami kelumpuhan itu.
(Yns)
0 Komentar