MALANG KOTA, Tjahayatimoer.net (14/12/2022) – Kecelakaan di jalanan Kota Malang masih cukup tinggi hingga bulan ke-12. Tiap bulan, Public Safety Center (PSC) 119 dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang mencatat rata-rata ada 20 kasus kecelakaan. Jumlah kasus kecelakaan yang terbilang banyak itu membuat mereka turun melakukan pelayanan kegawatdaruratan.
Di PSC misalnya, hingga kemarin (13/12) ada 270 kasus kecelakaan yang ditangani. Dari jumlah itu, sebanyak 151 korban mengalami trauma.
”Dari jumlah itu mayoritas dirujuk ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan), ada yang luka ringan sampai berat,” kata Subkoordinator dan Substansi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Jetty Silviani.
Laporan kegawatdaruratan yang masuk ke PSC sempat lebih dari 60 laporan emergency. Bahkan bisa menembus 200 laporan. Namun Jetty menjelaskan laporan itu tak menentu. Jumlah laporan kegawatdaruratan paling banyak terjadi pada Mei lalu dengan 218 laporan.
Demi mendukung layanan, tahun ini dinkes menambah dua unit mobil ambulans. Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Manusia, Kefarmasian, dan Alat Kesehatan Dinkes Kota Malang Dwi Wiyono. Dia mengatakan, saat ini ambulans yang dimiliki dinkes sudah cukup memadai.
”Kami memiliki lebih dari 3 unit ambulans di PSC 119. Tahun 2022 ini kami tambah 2 unit lagi dengan jenis ambulans emergency,” terang Dwi.
Di tempat lain, PMI Kota Malang juga mencatat puluhan laporan kegawatdaruratan yang sama. Kepala Markas PMI Kota Malang Nenti Wiasih mengatakan, ada 20-25 kasus emergency yang ditangani dalam sebulan.
”Artinya, tahun ini bisa 250-300 kasus emergency. Kebanyakan berupa kecelakaan jalan raya, tapi ada pula yang lain seperti kasus medis dan kecelakaan kerja,” tandas Nenti. (hum.ry)
0 Komentar