Karena Daerah Rawan Gempa-Tsunami, Tahun Depan Pacitan Dapat Bantuan Alat Pusdalops.

  



PACITAN, Tjahayatimoer.net (19/12/2022) – Program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) diberlakukan di Pacitan. Hal ini lantaran Pacitan termasuk salah satu daerah yang termasuk berisiki tinggi terdampak tsunami. Kegiatan iniTjahayadipusatkan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Minggu (18/12).

Dalam program yang dibantu oleh Bank Dunia itu, BNPB memberikan penjelasan dan pendampingan kepada pemerintah daerah (pemda). Ini menjadi bekal untuk menyusun program kesiapsiagaan daerah dan memperkuat resiliensi masyarakat, khususnya dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami.

‘’Sidomulyo sengaja di pilih karena di tempat tersebut memiliki desa tangguh bencana yang bagus. Selain itu sebagian besar permukiman penduduknya berada di tepi pantai,’’ kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko.

Seperti diketahui, Sidomulyo merupakan salah satu dari 47 desa di Pacitan yang masuk dalam zona merah gelombang tsunami. Sehingga, masyarakat di desa tersebut perlu diberikan pemahaman tentang mitigasi bencana gempa disertai gelombang tsunami.

‘’Pacitan merupakan satu-satunya daerah yang pusat pemerintahannya berada di pinggir pantai,’’ ujar mantan Camat Tegalombo itu.

Karena termasuk daerah rawan, pihaknya meminta ada bantuan dari pemerintah pusat untuk mendukung peningkatan mitigasi. Dengan harapan, masyarakat bisa lebih siap dalam menghadapi risiko terburuk jika bencana gempa dan tsunami terjadi.

‘’Tahun depan kami dapat bantuan kelengkapan alat-alat pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana dari BNPB. Dengan begitu, diharapkan ke depannya mitigasi di Pacitan akan semakin baik,’’ terang Erwin.

Pada kesempatan itu, BNPB menjelaskan tiga komponen utama IDRIP dalam konteks kesiapsiagaan gempa bumi dan tsunami. Meliputi peningkatan tata kelola risiko dan kesiapsiagaan terhadap bencana.

Selanjutnya, perluasan jaringan, penguatan sistem monitoring dan pengingkatan kualitas layanan informasi terkait ancaman geofisika. Kemudian dukungan pelaksanaan proyek.

Sementara itu, IDRIP pada konteks kesiapsiagaan dan resiliensi dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami menekankan pada elemen peringatan dini.

BNPB mengelaborasikan dengan empat kuadran. Antara lain, pemahaman risiko bencana. Kemudian berbasis pada pemantauan dan analisis data yang diikuti dengan diseminasi informasi. Serta penguatan respons masyarakat. (hum.ry)

Posting Komentar

0 Komentar