Jalan Masuk Telaga Sarangan Magetan Longsor, Timpa Proyek Pembangunan Penginapan

 



Magetan, tjahayareskrim.net – Hujan deras selama 4 jam di kawasan Kecamatan Plaosan mengakibatkan jalan masuk menuju kawasan Telaga Sarangan amblas sepanjang 20 meter dan sedalam 5 meter pada Jumat (21/12/2022) pukul 21.00 WIB. Longsoran menimpa material bangunan yang digunakan untuk membangun penginapan.

Lokasi longsor tepatnya di jalan utama menuju loket masuk Telaga Sarangan, masuk Dusun Singolangu RT 12 RW 02, Kelurahan Sarangan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Jawa Timur. Longsoran mengakibatkan guardrail atau pembatas jalan ikut amblas serta sebuah tiang telepon. Diketahui, jalan itu adalah jalan yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Magetan.

Nedi Riyadi, warga setempat mengungkapkan hujan mengguyur sejak pukul 17.00 Wib. Kemudian, akhirnya pinggiran jalan itu akhirnya amblas. Material longsor menimpa material bangunan untuk membangun penginapan. Diketahui, tanah yang digunakan untuk membangun itu adalah milik Suwoto warga setempat yang diperkirakan senilai Rp10 juta.

“Hujannya lumayan deras sejak pukul 17.00 WIB kemarin, hujan tidak berhenti sampai akhirnya ada longsor. Diduga air dari parit sebelah utara jalan. Air pun mengalir ke bagian selatan jalan yang tidak ada paritnya,” kata Riyadi, Sabtu (3/12/2022).

Sementara, saat ini jalan itu diberi pengaman berupa garis penanda agar pengguna jalan tidak berjalan terlalu minggir. Pun, jalan itu masih terus dilalui oleh kendaraan bus, elf, dan kendaraan pribadi baik yang masuk maupun keluar dari kawasan wisata Telaga Sarangan.

“Sudah diberi pengaman berupa barier dan tali penanda. Memang benar jalan masih dilalui, namun pengguna jalan diminta berhati-hati,” kata Nedi.

Terpisah, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi bakal melakukan tindak lanjut. Pihaknya sudah melakukan asesmen dan diketahui jika longsoran sekitar 20 meter dengan kedalaman 5 meter.

“Masih berpotensi makin parah jika kembali terjadi hujan deras. Kami akan segera lakukan penanganan,” kata Eka.

Diketahui, tanah pinggir jalan yang amblas dulunya adalah tanah urug yang digunakan untuk melebarkan jalan. Diduga, tanah urug itu sudah jenuh air hingga akhirnya amblas usai diguyur hujan deras. Sebelumnya, pinggiran tersebut terdapat parit namun kini sudah dicor sehingga tak ada lagi parit yang mengalirkan air dengan baik dan malah meresap ke tanah urug hingga amblas. (hum.aw)


Posting Komentar

0 Komentar