Harga Telur Ayam di Pasar Tradisional Mulai Naik.


 

Bali, tjahaytimoer.net (11/12/2022) – Harga telur ayam di pasar tradisional mengalami kenaikan sejak satu minggu terakhir. Kondisi ini membuat konsumen mengurangi belanja telur. Baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk kebutuhan usaha.

Salah seorang pedagang telur ayam di Pasar Amlapura, Mardiasa mengaku, kenaikan harga telur terjadi sejak seminggu belakangan. Dari yang sebelummya Rp 50 ribu per trai kini naik menjadi Rp 55 ribu per trai. “Memang dari distributor harganya naik,” tuturnya Sabtu (10/12).

Kenaikan ini membuat sejumlah pedagang sulit menjual telur. Karena konsumen mengurangi jumlah pembelian telur ayam. Terutama untuk konsumen yang biasanya membeli banyak untuk kebutuhan usaha. “Sekarang dikurangi. Biasanya ada yang beli tiga sampai empat trai. Kurang satu trai sekarang,” ucapnya

Untuk di pedagang eceran sendiri, Mulhan mengaku telur yang biasanya dijual Rp 5 ribu tiga butir, sekarang hanya mendapat 2 butir. “Itupun kecil-kecil,” kata Mulhan.

Sementara itu, salah seorang pembeli Artini mengungkapkan terpaksa mengurangi pembelian telur untuk usaha warung nasi miliknya. Biasanya dalam sehari ia membeli telur dua sampai tuga trai, kini hanya membeli 1 trai saja. Telur yang biasanya dibuat satuan kini dibagi setengah. Atau dengan menyiasati membuat lauk telur dadar. “Kalau dibuat telur dadar ya banyakin tepung. Jadi banyak. Kalau satuan dengan harga sekarang jadi makin banyak pengeluaran,” ucapnya.

Dia berharap, harga telur kembali normal. Sehingga bisa menekan pengeluaran. “Untuk yang harga Rp 52 ribu per trai ada. Tapi ukurannya kecil-kecil. Semoga harga telur kembali normal,” harapnya. (hum.ry)

Posting Komentar

0 Komentar