Fakta Mantan Kades Lamongan Gantung Diri, Sangat Menyedihkan.

 




Lamongan,  tjahayatimoer.net - Mantan kepala desa (kades) di Lamongan GP (67) ditemukan tewas gantung diri di pohon sukun di pekarangan belakang rumahnya. Almarhum diduga nekat mengakhiri hidup karena lilitan utang dan penyakit yang diderita.

Yang bikin sedih lagi, korban yang hidup di rumah yang terpisah dengan anaknya sempat meminta putrinya untuk datang sehari sebelum ia ditemukan tewas.

Berikut ini sejumlah fakta tentang eks kades di Lamongan yang ditemukan tewas gantung diri pada Sabtu (24/12/2022).

- Pernah menjabat kades pada 2009

Almarhum korban gantung diri GP (67) diketahui pernah menjabat sebagai kepala desa di Kecamatan Sukodadi, Lamongan pada 2009. Informasi tersebut sebagaimana disampaikan oleh pihak kepolisian yang menangani.

"Yang bersangkutan pernah menjabat kades pada tahun 2009 silam. Korban ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di pohon sukun belakang pekarangan rumah sendiri," kata Kapolsek Sukodadi AKP M Lazib Sabtu lalu.

- Ditemukan oleh putrinya sendiri

Berdasarkan keterangan yang didapat polis, Jenazah GP ditemukan pertama kali oleh anak perempuannya sendiri saat sang anak datang ke rumah GP pada Sabtu pagi.

Lazib menyatakan putri korban itu datang ke rumah korban pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Saat datang itu putrinya tidak menemukan sang ayah hingga memutuskan mencari ke pekarangan belakang rumah. Di sanalah putrinya itu mendapati korban tewas tergantung.

"Ketika itu saksi disuruh untuk datang ke rumah korban dan mencari korban di belakang rumah," ujarnya.

- Sehari sebelum ditemukan tewas sempat meminta putrinya datang

Lazib menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan yang telah dihimpun, almarhum korban sempat meminta anak perempuannya untuk datang ke rumah sehari sebelum ditemukan tewas.
Kapolsek Sukodadi itu menjelaskan bahwa selama ini korban memang tinggal terpisah dengan anaknya. Namun sang anak tidak bisa segera datang, baru bisa datang keesokan harinya.

- Sang anak berteriak histeris dan meminta pertolongan

Ketika putrinya itu datang dan menemukan sang ayah sudah tak bernyawa dalam kondisi yang memilukan, perempuan itu sempat berteriak histeris dan menghebohkan warga setempat.

"Saksi lalu berteriak dan memanggil saksi lainnya yang kemudian datang dan langsung menurunkan korban untuk dibawa ke dalam rumah," jelas Lazib. Setelah itu peristiwa itu dilaporkan ke polisi yang datang bersama petugas kesehatan dari puskesmas setempat ke TKP.

- Diduga karena terlilit utang dan sakit jantung

Lazib menyebutkan bahwa berdasarkan keterangan para saksi kepada polisi korban diduga melakukan aksi nekat gantung diri di pohon sukun karena tengah terlilit utang dan mengidap sakit.

"Dari keterangan keluarga, korban diketahui mempunyai riwayat penyakit jantung dan terlilit utang," tandas Lazib.

- Tidak ditemukan tanda kekerasan-keluarga menolak autopsi

Hasil pemeriksaan polisi dan petugas kesehatan Puskesmas tak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Selain itu, kata Lazib, pihak keluarga korban menolak jenazah diautopsi.

Jenazah selanjutnya dimakamkan di pemakaman desa setempat. "Korban telah dimakamkan di pemakaman desa setempat," pungkasnya.

(red.Df)

Posting Komentar

0 Komentar