Pemuda di Malang Jadi Korban Phising, Isi Saldo Tabungan Ludes.


MALANG, tjahayatimoer.net (09/12/2022) - Seorang pemuda di Kota Malang menjadi korban aplikasi phising hingga saldo m-banking nya terkuras habis. Diketahui, korban bernama Ardi Maulana (21), warga Kelurahan Bakalankrajan Kecamatan Sukun Kota Malang menjadi korban phising dengan modus pengiriman paket.


Korban menceritakan, kejadian phising yang dialaminya itu terjadi pada awal bulan November lalu.

Saat itu, sekitar pukul 10.49 WIB, dirinya menerima sebuah pesan di smartphone nya.

Pesan itu mengatakan, bahwa ada sebuah paket yang akan dikirim kepada korban.


Kemudian, korban diminta untuk melakukan pemasangan (instal) aplikasi dan membuat konfirmasi penerimaan paket di aplikasi tersebut.

"Saat itu, pada Rabu (9/11/2022) siang, saya menerima pesan itu. Awalnya saya penasaran, karena saya tidak pesan barang. Saat itu saya mengikuti alur yang diarahkan pelaku, melalui pesan Whatsapp tersebut," ujarnya. 


Dirinya pun menuruti arahan pelaku, karena terus ditelepon oleh pelaku yang mengaku dari operator ekspedisi.

"Begitu saya menuruti arahan pelaku, tidak lama setelahnya ada notifikasi transfer dari aplikasi m-banking saya. Dan setelah saya cek, uang saya tiba-tiba ditransfer ke sebuah akun sebesar Rp 3 juta. Dan akun yang menerima transfer itu, anehnya juga tidak jelas namanya," jelasnya.


Dirinya mengungkapkan, bahwa uang di rekeningnya itu adalah gajinya selama sebulan bekerja. Dan baru masuk di rekeningnya dua hari sebelum kejadian.

"Padahal saya juga tidak pernah menyebutkan atau mengirimkan nomor rekening, ATM dan pin saya. Tetapi dari aplikasi itu, pelaku bisa tahu semua data bahkan yang disimpan di aplikasi,"

"Kemudian saat saya tanya ke teman saya, ternyata banyak juga korban dari aplikasi phising tersebut. Dan saat ini, saya ada rencana untuk melaporkan ke pihak kepolisian," bebernya.


Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febrianto Prayoga mengungkapkan, bahwa saat ini sudah ada beberapa laporan serupa yang ditangani.

Namun, karena aplikasi phising yang berbeda-beda, maka pihaknya masih terus mendalami proses kerja aplikasi tersebut.

"Saat ini kami juga sedang memproses beberapa laporan. Kami siap menerima dan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk ke kami, untuk masuk ke dalam tahapan penyelidikan," tandasnya.(hum.ry)

Posting Komentar

0 Komentar