Dua Remaja Terluka Diduga Jadi Korban Pembacokan Di Nagari.

 


Sumatera Barat, Tjahayatimoer.netDua orang remaja warga Nagari Sikabau, Kecamatan Pulaupunjung, Yanda, 20 dan Kholik, 20, diduga jadi korban pembacokan, Senin (26/12/). Persoalan ini diduga berawal dari perkelahian yang terjadi di kawasan Jalan Lintas Sumatera tak jauh dari kantor Wali Nagari Tebingtinggi.

Akibatnya kedua korban mengalami luka-luka pada bahagian kepala dan tangan. Saat ini keduanya masih mendapatkan perawatan. Terkait peristiwa tersebut, lima warga Nagari Tebingtinggi diamankan di Polres Dharmasraya dan satu di antaranya masih di bawah umur.

Hal itu diungkapkan Kapolres Dharmasraya AKBP Nurhadiansyah melalui Kasat Reskrim Iptu Dwi Angga Prasetyo. “Di samping mengamankan lima orang terduga  pelaku, kita juga berhasil mengamankan barang bukti berupa samurai dan gear motor yang digunakan pelaku,” katanya.

Peristiwa tersebut diduga berawal saat sejumlah remaja Nagari Sikabau, tengah menikmati hiburan orgen tunggal di Nagari Tebingtinggi. Bermula dari cekcok mulut antar kedua belah pihak, yang berujung pada perkelahian. Perkelahian itu terjadi bukan di lokasi hiburan, tetapi di kawasan Jalan Lintas Sumatera tak jauh dari kantor Wali Nagari Tebingtinggi.

Untuk itu diharapkan, agar kedua nagari ini bisa saling menahan diri dan biarkan Polres Dharmasraya, melakukan tugasnya untuk menyelesaikan perkelahian itu. “Kita akan selesaikan kejadian ini, lima orang yang kita amankan adalah bentuk kami bekerja,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Nagari Sikabau, Abdul Razak menjelaskan, pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

“Kami dari pemerintahan nagari sudah menyerahkan persoalan tersebut kepada pihak kepolisian. Meski demikian, pihaknya tetap berharap pelaku untuk dapat dihukum sesuai aturan yang berlaku. Jika tidak, tentunya pihak keluarga dan nagari tidak bisa terima,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan Wali Nagari Tebingtinggi, Seprianedi. Saat ini segala persoalan tengah ditangani oleh pihak kepolisian.”Semua kita percayakan kepada pihak kepolisian yang sedang menangani, apalagi saat ini sudah ada lima orang yang ditahan,” ucapnya.

Dirinya menyebutkan, pihak nagari tidak akan melakukan pembelaan kepada pelaku yang telah ditetapkan dan terbukti bersalah oleh pihak kepolisian.”Bagi orangtua yang anaknya terlibat dalam kasus itu, agar kooperatif dan jangan melindungi,” pintanya.

Selaku pemerintah nagari, pihaknya akan tetap terus berkoordinasi dengan wali nagari Sikabau dan pihak kepolisian. “Secara hidup bernagari, yang luka tetap kita obati, hukum tertentu harus dijalani jika sudah ada penetapan dari kepolisian,” ucapnya. 

(hum.ry)

Posting Komentar

0 Komentar