Surabaya, Tjahayatimoer.net (12/12/2022) - Persoalan sosial dan infrastruktur mendominasi jenis keluhan warga Kota Surabaya yang disampaikan melalui aplikasi WargaKu. Dalam kurun setahun ini, kanal aduan milik pemkot itu telah menampung 10.504 laporan.
Permasalahan infrastruktur misalnya. Warga kerap melaporkan dan memotret jalan-jalan berlubang serta saluran air yang ambrol. Jumlah aduan semakin bertambah memasuki musim hujan. Untuk persoalan sosial, ragam aduan yang disampaikan berkaitan dengan warga yang telantar dan masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial (bansos).
WargaKu menampung seluruh keluhan warga. Mulai persoalan pembangunan, sosial, keamanan, hingga kejadian kriminalitas. ”Seluruh warga bisa mengakses WargaKu,” ucap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya M. Fikser kemarin (11/12).
Apabila warga kesulitan mengakses WargaKu, aduan bisa disampaikan langsung kepada RT atau Kader Surabaya Hebat (KSH). Sebab, mereka juga dibekali dengan aplikasi itu. ”Aplikasi ini memang dibangun untuk memudahkan warga wadul ke pemkot. Sudah menjadi kewajiban kami untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Fikser.
Setiap aduan yang masuk wajib ditindaklanjuti. OPD diberi batasan waktu maksimal 10 hari untuk menuntaskan persoalan tersebut. Apabila molor, kinerja dinas bakal dievaluasi. ”Warga yang melapor pasti kita hubungi sebagai bentuk tindak lanjut. Misal, untuk aduan yang sifatnya fisik, mereka diajak survei ke lokasi bersama-sama,” terang Fikser.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya Anna Fajriatin mengakui, ada sejumlah persoalan sosial yang dilaporkan ke WargaKu. Di antaranya, permakanan, lansia yang butuh penanganan khusus, hingga bantuan sosial (bansos). ”Pasti segera kami tindak lanjuti,” ucap Anna.
Sementara itu, Kabid dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Adi Gunita menyatakan, seluruh laporan terkait kerusakan jalan sudah ditangani. Pihaknya langsung menerjunkan petugas untuk menambal akses yang berlubang.
DSDABM Surabaya merasa terbantu dengan adanya laporan warga tersebut. Aduan itu mempercepat petugas menemukan akses-akses yang rusak. Dengan begitu, perbaikan berjalan cepat. ”Kami juga menerjunkan petugas untuk memantau jalan-jalan berlubang. Setiap hari mereka berkeliling mencari akses yang perlu ditambal,” ujar Adi.
Mayoritas warga sudah mengenal aplikasi WargaKu. Itu terlihat dari banyaknya laporan yang diterima. Bahkan, tidak sedikit aduan yang salah kamar. ”Misalnya, soal listrik, seharusnya ke PLN. Meski begitu, aduan itu akan tetap diteruskan ke pihak yang bersangkutan,” tutur Fikser.
TAMPUNG KELUHAN WARGA DENGAN WARGAKU
- Total ada 10.504 aduan lewat aplikasi WargaKu yang masuk.
- Sebanyak 9.795 sudah diselesaikan.
- Hingga kemarin masih ada 373 aduan yang sedang ditangani.
- Sebagian besar aduan yang disampaikan soal MBR, perantingan, bansos, saluran, jalan, hingga penerangan jalan umum (PJU).
- Dinas yang paling banyak menerima laporan adalah dinas sosial (dinsos), DSDABM, dinas lingkungan hidup (DLH), dan dinas perhubungan (dishub).
0 Komentar