Pasuruan, tjahayatimoer.net – Meski hari disabilitas Internasional diperingati setiap 3 Desember, para disabilitas di Pasuruan terus berkarya. Hal ini terbukti dengan karya para disabilitas yang terbuat dari ulat sutra.
Para disabilitas ini tergabung di Koperasi Kupu Sutera di Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Dibentuknya koperasi ini ditujukan untuk mendorong nilai ekonomi para disabilitas dan kemandirian.
Koperasi Kupu Sutra ini sendiri diprakarsai oleh Arianto Nugroho (47) warga Purwodadi Pasuruan. Antok sapaan akrabnya ini mulai menggeluti bisnis ulat sutranya sejak tahun 2016.
Sejak dirinya mendirikan bisnis, Antok sudah memantapkan diri untuk menjadikannya usaha sosial. Sebagian besar mitranya adalah kaum disabilitas dan petani kecil.
“Kita kasihan kaum disabilitas itu kan sulit cari kerja formal kyak teman-teman lain. Kita ajak mereka untuk sama-sama bangun usaha sutra ini,” kata Antok.
Antok juga menjelaskan bahwa saat ini sudah ada sekitar 30 orang disabilitas yang menjadi mitra. Mitra disabilitasnya tersebar di wilayah Malang hingga Pasuruan.
Mereka semua diajarkan berbagai keterampilan usaha pengelolaan kain sutra. Mulai dari budidaya ulat sutra, memintal, menenun, mewarnai kain sutra, hingga menjahit kain sutra.
“Mitra kita dari berbagai macam disabilitas, tuna daksa, tuna rungu, tuna netra, sampai tunagrahita juga ada. Apa yang mereka kerjakan kita sesuaikan kemampuannya, karna banyak yang kita ajarkan,” imbuhnya.
Antok kini juga tengah berfokus mengajari para difabel binaanya untuk berlatih membatik dan teknik ecoprint atau teknik pewarnaan menggunakan bahan alami. Upaya koperasi Kupu Sutra untuk memberdayakan kaum disabilitas ini bahkan sampai mendapat penghargaan dari The United States Agency for International Development (USAID) pada tahun 2020 lalu. (red.lf)
0 Komentar