Surabaya, tjahayatimoer.net - Rombongan Rubicon yang dihadang dan sempat cekcok dengan petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Bromo akhirnya menemui titik terang. Rombongan Rubicon menerima undangan resmi dari Disbudpar Jatim.
Undangan acara East Java Fashion Harmony IV 2022 dari Disbudpar Jatim itu ditujukan untuk Komunitas JK Owners East Java (JKOEJ). Namun acara itu ditunda tanpa memberitahukan ke pihak komunitas. Mereka baru tahu tentang penundaan itu saat cekcok dengan petugas.
Ketua Umum Komunitas JKOEJ Bambang Agus Hendroyono menegaskan dirinya dan komunitasnya baru mengetahui bahwa kegiatan East Java Fashion Harmony IV 2022 ditunda pada 3 Desember 2023 dari petugas TNBTS.
"Jadi pada saat orang yang emosi itu bilang, 'saya baru saja mengantar panitia,' nah itu baru tahu saya kalau acaranya ternyata ditunda. Minimal, pada saat dia menyampaikan itu jangan nada tinggi lah. Jangan pakai emosi. Sehingga ini bisa dipecahkan dengan kepala dingin," ujar Bambang.
Pada saat sempat terlibat cekcok, peristiwa itu viral di TikTok diunggah oleh salah seorang pelaku wisata Bromo. Kejadian itu terjadi di kawasan Pakis Binjil, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Pasuruan, Sabtu (19/11) pagi.
Sementara Plt Kadisbudpar Jatim Sinarta mengakui adanya kecerobohan tersebut. Pihak UPT Disbudpar Jatim lupa mengabarkan ke komunitas Rubicon bahwa acara East Java Harmony yang awalnya 20 November 2022 dimundurkan jadi 3 Desember 2022. Sementara rombongan Rubicon yang memegang undangan tanggal 20 November 2022 tetap berangkat ke Bromo H-1 sebelum acara.
"Tiba-tiba ada Rubicon itu, ternyata Mbak Efie dimintai komunitas Rubicon untuk nonton dan mereka sudah pesan hotel. Nah, Mbak Efie ini telat menyampaikan informasi bahwa acara mundur tanggal 3 Desember. Jadi belum dicabut atau diberitahu ke pihak komunitas. Jadi akhirnya di situ miss komunikasi," jelas Sinarta Rabu (23/11/2022).
Sinarta berharap, tidak ada pihak yang memperpanjang polemik tersebut. Dia tidak berani terlalu cepat menyebar undangan. Sebab, lokasi acara East Java Harmony merupakan tempat sakral di Bromo. Pihak Disbudpar sendiri sebelum tanggal 20 November masih berdiskusi dan meminta izin dukun setempat.
"Kita berupaya tanggal 3 Desember 2022, semua desainer bisa menyelesaikan pekerjaannya dan menyesuaikan aturan di Bromo menyangkut kearifan lokal," ungkapnya
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim telah mengakui kecerobohannya. Gara-gara tidak memberitahukan perubahan tanggal acara fesyen di Bromo, rombongan Rubicon cekcok dengan petugas TNBTS. Namun enggan disalahkan
Kepala UPT Laboratorium dan Pengembangan Kesenian Disbudpar Jatim Efie Widjajanti selaku pihak yang memberikan surat undangan ke komunitas Rubicon meminta maaf. Efie mengakui pihaknya lalai. Dia meminta maaf ke komunitas Rubicon sekaligus ke pihak TNBTS.
"Tadi saya sudah telpon ke perwakilan komunitas Rubicon itu, namanya Pak Nusi. Intinya kami meminta maaf," jelas Efie ,Rabu (23/11/2022).
Menurut Efie, acara East Java Fashion Harmony diundur karena venue awal di Pelataran Bukit Widodaren Gunung Bromo tidak diperkenankan untuk digunakan acara. Sebab, tempat itu sakral.
"Akhirnya kita koordinasi lagi. Saya sudah bersurat ke Kementerian juga bahwa acara ditunda jadi 3 Desember 2022. Tetapi, teman-teman lalai soal surat resmi saya ke teman-teman komunitas (Rubicon)," katanya. (red.lf)
0 Komentar