Madiun, tjahayatimoer.net - Seorang kakek Relawan penjaga perlintasan Kereta Api (KA) tewas tertabrak KA Sancaka. Kakek 90 tahun tersebut diduga tidak mendengar suara klakson kereta api yang akan melintas.
Kakek itu adalah Yahman, warga Desa Sidorejo, Saradan Kabupaten Madiun.
"Betul ada kejadian seorang relawan penjaga perlintasan KA meninggal dunia tertabrak KA Sancaka," ujar Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (12/11/2022).
Korban yang tewas di lokasi, kata Anton, merupakan seorang yang sudah tuna rungu. Korban merupakan relawan yang membantu menyeberangkan kendaraan di perlintasan kereta api yang sudah berpalang pintunya di Dusun Bungkus, Desa Kaligunting, Mejayan.
'Jadi korban sudah lansia dan tuna rungu dalam keseharian di perlintasan KA yang sudah ada palang pintu. Korban relawan," kata Anton.
Anton mengatakan kejadian yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB tersebut bermula saat kereta api Sancaka melaju dari arah Surabaya Yogyakarta melaju dari arah timur ke barat atau dari arah Surabaya ke Yogyakarta. Saat di lokasi korban sedang mondar-mandir di pinggir jalan perlintasan KA dan tertabrak karena tidak mendengar suara klakson KA
"Jadi karena memang sudah tuna rungu dan tidak mendengar suara kereta hingga tertabrak. Korban telah dibawa ke RSUD Caruban,". (red.Ad)
0 Komentar