Jakarta, tjahayatimoer.net - Polisi melakukan pemeriksaan terkait narkoba terhadap dua orang bersenjata tajam yang menyerang warga Galur, Jakarta Pusat. Satu di antaranya positif narkoba.
"Iya kita cek dua-duanya, yang MAF negatif, kalau MWD positif methamphetamine," kata Kapolsek Sawah Besar AKP Patar Bona dalam jumpa pers, Sabtu (5/11/2022).
Bona mengatakan pihaknya tengah mendalami motif pelaku gangster melakukan hal tersebut. Dia menyebut bahwa pelaku mengaku sering berkumpul setiap malamnya.
"Itu (motif) akan kita dalami lebih lanjut. Namun sampai saat ini yang bersangkutan beserta kawan-kawan memang sering kumpul tiap malam, makanya kita sebagai Polsek Sawah Besar ini melakukan patroli terus khususnya jam rawan di atas jam 2," terang dia.
Sebelumnya diketahui, dua orang anggota gangster bersenjata tajam (sajam) yang menyerang warga Galur, Jakarta Pusat, diamankan polisi. Kedua orang itu berinisial MWD (21) dan MAF (21). MWD telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Pada saat itu ada dua orang berboncengan yang kita amankan. Yang pertama dengan inisial MWD (21). Ini yang bersangkutan merupakan pelaku warga Kartini, tepatnya Jl Kartini 13. Kemudian yang kedua inisialnya MAF (21), dia warga Sunter," kata Kapolsek Sawah Besar AKP Patar Bona dalam jumpa pers, Sabtu (5/11/2022).
Bona menjelaskan aksi gangster ini bermula di wilayah Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Jumat (4/11) sekitar pukul 02.38 WIB. Kemudian, para pelaku melarikan diri dan tertangkap di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
"Pada saat melakukan pengejaran, ternyata kelompok yang diduga melakukan tawuran tersebut, mereka membawa motornya kabur ke arah Sawah Besar, tepatnya di Jalan A Karang Anyar," papar Bona.
Bona mengatakan tawuran ini diawali dari chat teman terduga pelaku yang berinisial R dengan kelompok lainnya. Saat ini R tengah diburu polisi.
"Kemudian untuk teman terduga pelaku yang melakukan chat (janjian) R juga kita lakukan pengejaran, karena kita juga akan mencari nanti seperti apa pola-pola gangster ini, komplotan-komplotan yang melakukan tawuran ini," terangnya.
"Jadi ternyata tawuran ini bukan hanya ketika adanya geng motor yang berjalan kemudian menantang warga lain yang sedang asyik nongkrong, tapi juga modusnya dengan cara janjian di media sosial," sambungnya. (red.dl)
0 Komentar