Puluhan Hektare Padi di Lamongan Mati Diduga Tercemar Limbah Pabrik



Lamongan, tjahayatimoer.net - Puluhan hektare sawah milik petani Brondong, Lamongan diduga tercemar limbah cair yang diduga berasal dari salah satu pabrik baja yang ada di sekitar sawah. Limbah cair yang mencemari areal persawahan warga tersebut berwarna oranye dan berbau menyengat.

Lahan pertanian warga yang diduga tercemar limbah pabrik tersebut adalah lahan sawah milik warga Desa Brengkok, Brondong. Limbah cair berwarna oranye dan berbau menyengat itu berdampak pada tanaman padi milik warga. Padi yang baru berumur 2 bulan mati mengering dan berubah warnanya menjadi kecoklatan.

"Limbahnya itu warnanya oranye dan keruh" kata salah seorang petani dari Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Siskan kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).

Siskan menuturkan limbah yang masuk ke sawahnya menyebabkan tanaman padi miliknya mati dan terpaksa gagal panen. Tidak hanya itu, padi yang ada di persemaian yang sedianya akan ditanam di lahan juga ikut terimbas ikut mati. Siskan mengaku, ia hanya bisa menduga jika lahannya tercemar karena limbah pabrik dan belum diketahui pasti penyebabnya.

"Yang jelas, lahan kami tercemar dan warnanya pun nampak kalau benar-benar pencemaran," kata Siskan.

Dampak yang paling terlihat, aku Siskan, adalah matinya ikan-ikan yang ada di saluran air karena memang banyak ikan yang mati. Siskan mengaku, kejadian pencemaran di lahan pertanian ini baru kali ini terjadi dan tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada.

"Dampaknya pada kami, semua tanaman padi kami mati," akunya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Sumaji (60) warga Desa Brengkok dimana tanaman padi lahan sawahnya juga mati tercemar limbah cair yang mengalir ke sawah. Saat hujan turun dan saluran irigasi terisi air hujan, limbah yang keluar dari pipa yang terpasang di saluran irigasi tersebut meluber dan memenuhi lahan sawah di sekitar saluran irigasi.

"Padi yang baru ditanam mati. Tak hanya saya, petani yang lain juga mengalami yang sama," kata Sumaji.




Posting Komentar

0 Komentar