Pantau Banjir-Longsor Terjang Trenggalek, Mensos Risma: Ini yang Terberat



Trenggalek, tjahayatimoer.net - Mensos Tri Rismaharini meninjau langsung dampak bencana banjir yang menerjang empat desa di Kecamatan Munjungan, Trenggalek. Mensos menyebut kondisi sungai sangat kritis dan butuh penanganan segera.

Dalam kunjungannya mensos memantau empat titik yang terdampak banjir. Yakni di Desa Tawing, Bendoroto dan Munjungan, termasuk aliran Sungai Plapar dan Kali Tengah.

Menurut Risma, dampak banjir di Kecamatan Munjungan cukup parah. Terlebih sungai yang melintasi perkampungan kondisinya sangat kritis dan rawan menimbulkan dampak yang lebih besar.

Tingkat sedimentasi cukup tebal, sehingga kedalaman sungai hampir rata dengan kawasan perkampungan di sekitarnya. Dampaknya saat debit air sungai mejingkat langsung masuk ke kawasan perkampungan.

"Menurut saya mungkin (Bencana) ini yang terberat di Trenggalek. Kalau kita lihat aliran sungai itu membahayakan semuanya. Kalau penanganannya tidak cepat, maka akan terjadi longsoran-longsoran, bahkan jalan ikut tergerus bahkan perumahan," kata Risma kepada wartawan di lokasi, Minggu (6/11/2022).

Untuk mendorong percepatan penanganan dampak bencana tersebut, pihaknya akan membantu menyewa alat berat untuk diterjunkan ke Kecamatan Munjungan. Bantuan alat berat juga akan didatangkan dari Pemkot Surabaya.

"Saya juga kontak Wali Kota Surabaya untuk bantu alat berat," ujarnya.
Risma menambahkan, dari pantauan di lapangan, banjir yang menerjang dua kali dalam sepekan terakhir juga berdampak terhadap rusaknya plengsengan sungai, sehingga mengancam akses jalan utama.

"Kami minta bantuan pak kapolres, pak dandim, untuk sementara daerah-daerah kritis tidak dilalui oleh kendaraan berat dulu. Kalau dilalui akan mudah rontok," jelasnya.

Mantan Wali Kota Surabaya ini menambahkan, beberapa titik aliran sungai membutuhkan bronjong untuk menahan tebing agar tidak longsor dan menggerus badan jalan. Mensos berjanji akan membantu mencarikan bronjong untuk melindungi jalan.

"Kita lihat di sepanjang jalan hampir semuanya kritis," jelas Risma.

Sebelumnya, banjir dua kali banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Munjungan mengakibatkan kerusakan parah di kawasan perkampungan. Sejumlah infrastruktur jalan jembatan putus tersapu banjir.

Wilayah terparah berada di Desa Bangun. 7 Jembatan desa dan kabupaten hancur diterjang banjir, sehingga akses warga terganggu.

Posting Komentar

0 Komentar