Bandung, tjahayatimoer.net - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022 resmi ditutup. Para pemimpin negara menyepakati G20 Bali Leaders Declaration yang terdapat 52 poin.
"Alhamdulillah hari ini kita dapat mengadopsi dan mengesahkan G20 Bali Leaders Declaration. Ini adalah deklarasi pertama yang dapat diwujudkan sejak Februari 2022," kata Jokowi menutup KTT G20 di The Apurva Kempinski Bali, Rabu (16/11/2022).Salah satu poin penting dalam G20 Bali Leaders Declaration yaitu mendesak negara-negara maju untuk menggalang dana hingga US$ 100 miliar atau Rp 1.561 triliun (kurs Rp 15.615) per tahun sampai 2025 untuk negara-negara berkembang.
Penggalangan dana ini melanjutkan dari apa yang telah disepakati sejak 2020. Dana tersebut ditujukan untuk membiayai negara-negara berkembang melakukan transisi energi atau menangkal dampak perubahan iklim global.
"Kami mengingatkan dan selanjutnya mendesak negara-negara maju untuk memenuhi komitmen mereka mencapai tujuan bersama memobilisasi US$ 100 miliar per tahun segera pada 2020 hingga 2025 dalam konteks tindakan mitigasi yang berarti," bunyi poin ke-16 dari G20 Bali Leaders Declaration.
"Kami juga mendukung musyawarah lanjutan untuk tujuan terukur bersama yang ambisius dari pembiayaan iklim batas bawah US$ 100 miliar per tahun untuk mendukung negara-negara berkembang. Itu membantu memenuhi tujuan UNFCCC dan implementasi Paris Agreement," tambahnya.
Dalam poin deklarasi ini, anggota G20 juga menekankan pentingnya transparansi dalam pelaksanaan janji. Pasalnya, pada Pakta Iklim Glasgow juga telah mendesak negara-negara maju untuk setidaknya menggandakan penyediaan pendanaan iklim untuk negara-negara berkembang.
"Dalam rangka mencapai keseimbangan antara mitigasi dan adaptasi dalam penyediaan meningkatkan sumber daya keuangan, mengingat Pasal 9 Paris Agreement," tambahnya.
0 Komentar