Hasil Autopsi Tragedi Kanjuruhan Dipertanyakan, Ayah Korban: Mulut Keluar Busa dan Bau Amoniak!

  


    Malang, tjahayatimoer.net - Hasil autopsi korban Tragedi Kanjuruhan menyimpulkan tidak ada residu gas air mata yang ditemukan. Kedua korban, NDR (16) dan NDA (14) disimpulkan meninggal dunia karena adanya patah tulang rusuk, patah tulang iga, dan pendarahan di beberapa organ. Namun hal itu ditepis oleh Devi Athok Yulfitri, ayah kedua korban Tragedi Kanjuruhan. 

    Menurut Devi, kedua anaknya secara fisik luar tidak ditemukan luka di tubuh dari kepala ke bawah. 

    Tidak Masuk Akal! Namun mengeluarkan busa dari mulut Naila dengan wajah keduanya menghitam yang membuat kejanggalan menyeruak. “Ini dokter Nabil (dokter yang mengautopsi korban) sudah nggak benar. Ini Natasya dan Naila. Si Naila ini berbusa masak diinjak-injak, itu sampai berbusa (mulutnya), kan tidak masuk akal. Kalau nggak karena racun gas air mata yang kedaluarsa itu. Ini oknum polisi sudah bermain-main, sudah nggak benar,” kata Devi Athok Yulfitri ditemui di kantor tim kuasa hukumnya di Kota Malang, pada Rabu sore (30/11/2022).

    Bahkan selain adanya busa di mulut korban, Devi juga mengakui ada bau seperti paparan amoniak yang baunya cukup menyengat. Bahkan bau itu ketika menempel di bajunya tidak bisa hilang dalam tiga sampai empat hari pasca memandikan kedua jenazah anaknya. “Ini saya foto terakhir di (rumah sakit) Wafa, masih keluar busa, dan masih bau amoniak. Amoniak masih ada. Nggak bener ini,” tegasnya. 

    Ia menyayangkan tim dokter forensik saat akan melakukan autopsi anaknya akan independen dan jujur. Dirinya curiga ada perubahan pernyataan dari tim dokter forensik yang awalnya menyerahkan pengumumannya ke penyidik dan membukanya di pengadilan. “Ya seharusnya kuasa hukum saya Pak Imam Hidayat mengetahui hasilnya. Alasannya kan akan dirilis di pengadilan, tapi kenapa kok dokter Nabil sudah bicara di media dengan penyebab kematian anak saya. 

    Dokter Nabil sudah tidak sesuai dengan janjinya waktu di makam mengautopsi anak saya,” tandasnya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya tim dokter forensik mengumuman hasil autopsi dua korban jenazah tragedi Kanjuruhan pada Rabu di Surabaya. 

    Pada pengumuman hasil autopsi kedua jenazah itu dijelaskan jenazah NDR dan NDA mengalami patah tulang iga dan pendarahan dalam kategori yang banyak. Hasil ini merupakan pemeriksaan tim dokter forensik yang melakukan autopsi pada Sabtu 5 November 2022, kepada kakak beradik berinisial NDR (16) dan NDA (14) keduanya warga RT 1 RW 1 Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. 

    Proses autopsi dilakukan di pemakaman Dusun Patuk Baran, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Autopsi dilakukan oleh enam orang dokter forensik dari PDFI Jawa Timur dengan pengawalan ketat petugas kepolisian dari Polres Malang yang berjaga. (red.lf)

Posting Komentar

0 Komentar