Jember, tjahayatimoer.net - Bupati Jember Hendy Siswanto menyebut personel Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) merupakan ujung tombak Verifikasi dan Validasi (Verval) data kemiskinan. Oleh karena itu, kualitas SDM para petugas dinilai sangat penting.
"Mereka yang menjadi ujung tombak dalam data kemiskinan," kata Bupati usai memberikan pembekalan pada 1.500 Puskesos di Balai Gedung Serbaguna Kaliwates, Jember, Senin (7/11/2022).Hendy menyampaikan mereka akan menjalani pembekalan untuk menjalankan tugasnya dalam memverifikasi dan memvalidasi data kemiskinan.
"Jadi nanti yang mengkoordinir mereka adalah para Kades dan Lurah selaku pemerintah yang paling dekat, kemudian kades dan lurah akan memberikan data, mereka lah yang terjun," jelasnya.
Hendy menyebut terdapat 22 kriteria kemiskinan yang akan dipelajari oleh ribuan personil Puskesos, yang kemudian menjadi dasar mereka dalam verval kemiskinan.
"Mereka akan bergerak dari rumah ke rumah," lanjutnya.
Menurut Hendy, angka kemiskinan adalah data yang dinamis atau selalu berubah seiring kondisi masing-masing individu masyarakat, sehingga pemerintah wajib secara berkala melakukan verval data tersebut.
"Personel yang melakukan verval harus amanah, bekerja profesional agar data yang dihasilkan benar-benar akurat, kalau sudah akurat maka bantuan dari pemerintah akan tepat sasaran," tandasnya.
Pemerintah Kabupaten Jember akan membagikan bantuan yang berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBCHT) kepada 6.335 Kepala Keluarga.
"Itu berasal dari Dana Insentif Daerah atau DID Kemenkeu kepada 4.000 Kepala Keluarga menjelang Natal 2022 dan tahun baru 2023," tegasnya.
0 Komentar